JurnalPatroliNews – Manado, – Dikabarkan seorang warga negara Indonesia asal Sulawesi Utara bernama Rendy Ondang warga Desa Warembungan Kabupaten Minahasa, meninggal dunia di negara Kamboja.
Rendy sendiri bekerja di Kamboja baru sekitar 2 Minggu, dan berangkat bersama istrinya Thika Lamongi, pada awal bulan Maret 2023 kemarin.
Thika Lamongi istri Rendy, dikabarkan selamat dan segera kembali ke Sulawesi Utara dalam waktu dekat.
Alm.Rendy bersama istrinya Thika Lamongi saat berangkat ke Kamboja.
Tim Kuasa Hukum dari Membara Law Firm yang saat ini menangani pemulangan jenazah Rendy beserta istrinya menjelaskan perihal awal mula pasangan suami istri beserta 7 rekannya yang lain terbang ke Kamboja guna mengadu nasib disana.
“Awalnya mereka oleh salah satu oknum calo pekerjaan mengiming-imingi pekerjaan di luar negeri dengan gaji yang besar, dijanjikan pekerjaan sebagai costumer service di salah satu perusahaan legal di Kamboja,” ungkap Marchelino Mewengkang, selaku kuasa hukum keluarga dari Membara Law Firm, Rabu, (23/3/2023).
Namun malangnya sesampainya di negara Kamboja, Rendy beserta rekannya yang lain malah dipekerjakan sebagai scammer diduga di salah satu perusahaan judi online disana.
“Merasa pekerjaan yang dijanjikan tak sesuai dengan ekspektasi, Rendy yang merasa trauma dan bingung dengan tekanan kerja disana mencoba melarikan diri dari perusahaan tersebut,” lanjut Marchelino.
Tujuan Rendy melarikan diri menurut pengakuan istrinya yang masih berada di Kamboja adalah untuk meminta perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.
“Indikasinya, karena saat meminta akan pulang paspor mereka ditahan oleh pihak perusahaan, dan harus membayar sejumlah uang dengan alasan adanya kontrak dengan pihak perusahaan,” beber Marchelino.
Barang yang ditemukan Polisi Kamboja di tubuh Rendy.
Namun naasnya, pada hari Jumat, (17/3/2023), Rendy hilang komunikasi dengan istri dan rekan-rekannya yang lain.
Selang 2 hari sejak Jumat tak kunjung ada kabar perihal keberadaan Rendy, Thika Lamongi istri Rendy mencoba menanyakan perihal suaminya tersebut ke pihak perusahaan disana untuk dibantu melaporkan terkait keberadaan suaminya tersebut ke pihak Kepolisian di Kamboja.
“Pada hari Minggu (19/3/2023), pihak Kepolisian Kamboja memulai melakukan pencarian, dan Selasa, (21/3/2023), ditemukan Rendy Ondang sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” ungkapnya.
Saat ditemukan oleh pihak kepolisian Kamboja, jasad Rendy dalam posisi terduduk menggunakan kaus berwarna kuning dengan celana jeans biru.
Jasad Rendy saat ditemukan.
Ditemukan juga ada bercak darah dan ikatan tali disekitar kedua lengan dan leher dari Rendy.
“Kepolisian Kamboja kini sedang melakukan penyelidikan terkait apakah Rendy ini adalah korban pembunuhan atau bunuh diri,” ujar Marchelino.
Hasil koordinasi Tim Kuasa Hukum Membara Law Firm dengan KBRI Kamboja diketahui saat ini jenazah Rendy tengah berada di rumah duka yang disediakan pihak KBRI di Kamboja.
“Kasus kematian ini tengah didalami oleh Kepolisian Kamboja, sementara proses kepulangan jenazah kami dari Membara Law Firm sudah berkoordinasi dengan KBRI Kamboja untuk secepatnya dipulangkan ke Sulut,” kata advokat muda tersebut.
Teranyar, diungkapkan Marchelino pada hari Salasa, (21/3/2023) kemarin, Thika Lamongi istri Rendy sudah tiba di Pnomph Penh dari Buffett Kamboja tempat mereka berdua bekerja dan saat ini sedang dalam perlindungan pihak KBRI.
“Untuk proses kepulangan menunggu proses perizinan dari pihak KBRI, dan diperkirakan memakan waktu sekitar 5 hingga 7 hari, sedangkan untuk biaya kepulangan keduanya sepenuhnya ditanggung pihak perusahaan tempat mereka bekerja di Kamboja,” jelas Marchelino.
Marchelino juga menampik kabar hoax soal istri Rendy yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual selama berada di Kamboja.
“Saya sendiri sudah mengkonfirmasi langsung ke pihak yang bersangkutan dan juga rekan-rekannya disana mereka membantah kabar tersebut, perusahaan disana memperlakukan dengan baik, hanya saja pekerjaannya yang tidak baik,” tandas Marchelino Mewengkang.
Komentar