JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki sejumlah program ambisius yang membutuhkan anggaran besar, seperti program makan siang gratis dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri, menyarankan beberapa sumber pendapatan alternatif yang dapat memperkuat keuangan negara tanpa perlu menambah utang.
Faisal Basri mengusulkan penerapan pajak windfall untuk industri ekstraksi. Pajak windfall adalah pajak tambahan yang dapat dikenakan oleh pemerintah ketika perusahaan mendapatkan keuntungan besar yang tidak terduga. Menurutnya, ini lebih efektif dalam meningkatkan pendapatan negara dibandingkan dengan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.
Contohnya, ketika harga komoditas naik, pendapatan perusahaan batu bara bisa mencapai Rp 1.000 triliun. Jika dikenakan pajak windfall sebesar 25%, maka negara bisa mendapatkan Rp 250 triliun.
“Bayangkan pada tahun 2022, penerimaan dari ekspor HS27 (mineral), termasuk batu bara, mencapai Rp 1.000 triliun. Dengan pajak windfall 25%, negara bisa mendapat Rp 250 triliun,” ujar Faisal dalam sebuah diskusi pada Rabu (17/7/2024).
Komentar