5 Jalan Menuju Puncak Orgasme Buat Perempuan

JurnalPatroliNews – Jakarta, Upaya untuk mewujudkan orgasme tak jarang menimbulkan frustasi. Tidak semua perempuan bisa dan mudah mencapai orgasme. Ada banyak faktor orgasme itu kerap sekadar angan-angan seperti, kepercayaan diri, cemas, fisik lelah dan stres. Normal ketika seks tidak ditutup dengan orgasme, tapi harus diakui ini turut mempengaruhi hubungan dengan pasangan.

“Saya sering mendengar klien laki-laki mengeluh bahwa mereka buruk di tempat tidur karena pasangan tidak bisa orgasme. Meskipun mungkin ada masalah hubungan atau seksual lain di tempat kerja, kurang orgasme tidak mencerminkan kemampuan seksual Anda, juga bukan tanggung jawab Anda sendiri,” tulis Sarah Berry, psikoseksual dan terapis hubungan, di laman Net Doctor.

Berikut beberapa cara untuk mengupayakan orgasme buat perempuan.

1. Stimulasi oral

Tidak semua perempuan akan mencapai orgasme dari intercourse (penetrasi penis ke vagina). Orgasme bisa juga dihasilkan dari rangsangan area genital. Kenapa tidak memanfaatkan stimulasi oral atau sentuhan jari?

Akan tetapi pasangan perlu diarahkan dan diperkenalkan pada bagian-bagian yang membuat Anda nyaman. Namun Berry kerap menemukan perempuan tidak nyaman dengan kedua stimulasi ini. Ada ketakutan bakal memakan waktu lama, cemas akan tampilan dan aroma vagina dan sederet kecemasan lainnya. Kemudian, apa alternatifnya?

“Apresiasi suara berisik atau komentar si dia, kontak mata, bermain-main dengan perutnya dan memberikan sentuhan-sentuhan di tubuh,” katanya.

2. Foreplay dan foreplay

Seks kilat memang memungkinkan jika kondisi tubuh terutama genital siap. Dalam kebanyakan situasi, tubuh perlu disiapkan terlebih dahulu demi menghindari rasa tidak nyaman, bosan juga rasa sakit. Momen foreplay pun jadi kesempatan buat pasangan mewujudkan fantasinya.

Bahkan Anda dan pasangan bisa foreplay sebelum menginjakkan kaki di kamar. Coba untuk mengirimkan teks ‘nakal’ sebelum si dia pulang kerja, siapkan lingerie seksi lalu begitu dia pulang, manjakan dengan pijatan ditemani lilin aroma terapi.

3. Sex toy

Mainan seks alias sex toy tidak haram digunakan saat berhubungan seks. Sebagian orang masih melihat sex toy sebagai pengganti genital pasangan. Padahal sex toy lebih berperan untuk membantu pasangan mencapai orgasme. Ingat, sex toy tidak akan pernah bisa menggantikan keintiman, kehangatan tubuh pasangan juga bisikan lembut si dia.

4. Berhenti sejenak

Seks yang sebenarnya tidak akan semulus skenario film biru. Kadang ada momen grogi, perasaan aneh, cangguh, atau sesuatu hal yang mendistraksi momen intim Anda berdua. Jika ini terjadi, tidak masalah untuk mengambil jeda, berikan pelukan, ungkapkan apa yang dirasakan atau apapun yang bisa menguatkan ikatan dan menjaga keintiman.

5. Istirahat

Saat semakin dekat dengan momen ‘puncak’, tak jarang klitoris menjadi makin sakit dan bengkak. Berry menyarankan untuk mengambil waktu untuk beristirahat. Isi waktu istirahat dengan menikmati segelas wine, mengobrol, atau bisa juga dengan tidur sebentar. Jika masih ingin melanjutkan, tidak perlu ‘pemanasan’ seperti di awal, justru genital masih dalam kondisi siap dan hanya perlu sedikit rangsangan.

(cnn)

Komentar