Sekjen PBB Kecam Serangan Israel Terhadap UNIFIL: Dikatakan sebagai Kejahatan Perang

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan Israel yang melukai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, UNIFIL. Lima anggota UNIFIL, termasuk dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), terluka dalam insiden tersebut.

“Personel UNIFIL dan segala upaya mereka untuk menjaga perdamaian tidak boleh menjadi target,” tegas juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, pada Minggu (13/10) seperti yang dikutip dari AFP.

Dujarric menyebut serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian sebagai pelanggaran hukum internasional dan mengklasifikasikannya sebagai kejahatan perang.

Serangan terbaru Israel terhadap UNIFIL dipandang sebagai tindakan yang disengaja dan sangat memprihatinkan. Dujarric mencatat bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian insiden yang terjadi sejak pekan lalu, yang telah melukai lima anggota UNIFIL, termasuk dua anggota TNI, dua tentara dari Sri Lanka, dan seorang tentara dari negara lain yang tidak disebutkan.

Pada Minggu pagi, serangan militer Israel juga mengakibatkan 15 tentara UNIFIL terkena dampak asap dari senjata yang digunakan.

Menyikapi situasi yang membahayakan ini, Dujarric menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat membahayakan keselamatan pasukan perdamaian.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel terhadap anggota TNI yang bertugas di UNIFIL.

Indonesia adalah salah satu negara penyumbang personel UNIFIL terbesar, dengan lebih dari 1.200 pasukan yang terlibat dalam misi tersebut.

Menanggapi kritik dari PBB, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Guterres untuk memindahkan pasukan UNIFIL dari selatan Lebanon. Netanyahu beralasan bahwa Hizbullah, musuh bebuyutan Israel, menggunakan keberadaan pasukan UNIFIL sebagai perisai hidup dalam konflik.

Namun, permintaan ini ditolak tegas oleh UNIFIL, yang menegaskan komitmen mereka untuk menjaga perdamaian di wilayah tersebut.

Insiden ini semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Lebanon, terutama dengan meningkatnya serangan dari kedua belah pihak dalam beberapa minggu terakhir.

PBB terus mendesak semua pihak untuk menghentikan aksi kekerasan dan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan ini.

Komentar