Kematian Yahya Sinwar: Reaksi Dunia atas Pembunuhan Pemimpin Hamas oleh Israel

JurnalPatroliNews -Jakarta – Israel mengumumkan bahwa pasukannya telah berhasil membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam serangan di selatan Jalur Gaza.

Militer Israel mengonfirmasi kematiannya pada Kamis (17/10/2024), meskipun Hamas belum memberikan komentar resmi. Sinwar, yang baru diangkat sebagai kepala biro politik Hamas pada Agustus lalu, sebelumnya menggantikan Ismail Haniyeh, yang juga terbunuh.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kematian Sinwar merupakan “penyelesaian perhitungan” dan menegaskan bahwa “perang belum berakhir.” Dalam pidato televisi, ia menggambarkan kematian Sinwar sebagai “tonggak penting” dalam upaya menurunkan kekuatan Hamas. Menurutnya, Hamas tidak akan lagi dapat memerintah Gaza.

Pernyataan positif juga datang dari Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, yang menganggap pembunuhan ini sebagai “pencapaian militer dan moral.” Benny Gantz, Ketua Partai Persatuan Nasional Israel, menggarisbawahi bahwa Israel akan terus mengejar musuh-musuhnya.

Di pihak keluarga tawanan Israel, Forum Tawanan dan Keluarga Hilang menganggap kematian Sinwar sebagai peluang untuk mengamankan pembebasan para tawanan yang masih ditahan di Gaza.

Reaksi dari internasional pun muncul. Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa kematian Sinwar memberikan kelegaan bagi warga Israel dan peluang untuk masa depan Gaza tanpa kekuasaan Hamas. Wakil Presiden Kamala Harris menambahkan bahwa ini adalah kesempatan untuk “mengakhiri perang di Gaza.”

Dari Jerman, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock menilai Sinwar sebagai “pembunuh kejam” dan menuntut pembebasan semua tawanan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga menyerukan agar semua sandera dibebaskan, menyebut Sinwar sebagai orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober yang mematikan.

Sekjen NATO, Mark Rutte, dan Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, memberikan komentar serupa, dengan Tajani berharap kematian Sinwar akan membawa pada gencatan senjata. Di Inggris, Menteri Pertahanan John Healey tidak menunjukkan penyesalan atas kematian Sinwar, menekankan tanggung jawabnya atas serangan teroris.

Komentar