1,9 Juta Warga Pakistan Dirawat di Rumah Sakit Akibat Kabut Asap Beracun

JurnalPatroliNewsLahore — Kabut asap beracun yang melanda Pakistan dalam sebulan terakhir telah membawa dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Lebih dari 1,9 juta warga harus mendapatkan perawatan medis akibat dampak buruk kualitas udara, terutama di wilayah Punjab.

Kota Lahore menjadi wilayah yang paling terdampak dengan tingkat polusi udara yang sangat berbahaya. Krisis ini memaksa pemerintah menutup sekolah, perguruan tinggi, dan taman, serta memberlakukan pembatasan jam operasional pasar untuk mengurangi aktivitas yang memperburuk polusi.

Menurut laporan India Times pada Minggu (17/11/2024), kabut asap ini disebabkan oleh emisi industri, polusi kendaraan bermotor, dan pembakaran jerami oleh petani. Kondisi cuaca yang stagnan semakin memperburuk situasi, membuat udara sulit untuk bersirkulasi.

Rumah sakit di seluruh Punjab, termasuk Lahore, kewalahan menangani pasien yang terus berdatangan. Hanya dalam satu hari, lebih dari 75.000 orang mendatangi fasilitas kesehatan dengan keluhan penyakit pernapasan. Data terbaru mencatat Lahore sebagai pusat dari 133.429 kasus penyakit pernapasan, 5.577 di antaranya adalah pasien asma.

Selain itu, krisis udara ini juga memengaruhi pasien dengan penyakit jantung dan stroke. Sebanyak 5.455 kasus penyakit jantung dan 491 kasus stroke tercatat dirawat di rumah sakit Lahore selama bulan terakhir.

Komentar