JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah memastikan kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk meminimalkan dampak dari kebijakan tersebut.
“Kita memiliki sejumlah alat atau mekanisme lain yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas,” kata Airlangga saat berbicara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Selasa (19/11).
Kebijakan ini, menurut Airlangga, merupakan bagian dari implementasi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenaikan tarif PPN dianggap perlu untuk mendukung penerimaan negara dan memperkuat pembiayaan pembangunan. Namun, ia memastikan bahwa kebijakan ini akan diterapkan secara selektif.
“Kita tidak akan memukul rata kenaikan ini di semua sektor. Ada beberapa sektor yang dikecualikan dari kenaikan PPN, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti pangan,” jelas Airlangga.
Ia menekankan bahwa pemerintah akan mengkaji lebih lanjut sektor-sektor yang dikecualikan untuk memastikan tidak ada beban berlebih pada masyarakat kecil. “Untuk komoditas pangan, kita akan lihat bersama bagaimana penerapannya nanti,” tambahnya.
Airlangga juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengedepankan pendekatan yang seimbang, dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Langkah ini dinilai penting untuk menghindari dampak negatif terhadap konsumsi domestik, yang merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai bagian dari kebijakan fiskal jangka panjang, kenaikan PPN ini diharapkan dapat memperkuat basis pendapatan negara tanpa mengganggu stabilitas ekonomi. Pemerintah optimis bahwa implementasi kebijakan ini akan berjalan secara terukur dan tidak menimbulkan gejolak berarti di masyarakat.
Dengan pendekatan selektif dan terencana, pemerintah berharap kebijakan ini dapat mendukung visi pembangunan berkelanjutan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Komentar