Oleh: Andre Vincent Wenas
Lini massa diramaikan dengan berita kader-kader PSI yang masuk dalam struktur kepengurusan soal ‘FOLU Net Sink’. Plus tuduhan yang katanya menghamburkan uang rakyat, perkoncoan (nepotisme) dan berbagai persangkaan yang bernada minor lainnya.
Tapi apa sebenarnya yang terjadi? Apa itu FOLU Net Sink? Dan bikin apa kader-kader PSI di situ? Apakah Lembaga ini pakai duit rakyat (APBN)? Berapa besar sih ‘duit rakyat’ yang dialokasikan di situ? Pertanyaan-pertanyaan yang wajar sebetulnya, tapi tak perlu dengan nada yang negatif dan bernuansi kenyinyiran, bisa jadi suudzon nanti.
Mari kita cermati dan kaji bersama perihal di atas. Yang terjadi adalah Indonesia mendapat bantuan dari pemerintah Norwegia. Norwegia ini negara asal bintang sepak bola Erling Haaland dan Martin Odegaard. Keduanya membintangi klub elit Mancheter United dan Arsenal di liga premier Inggris.
Kembali ke soal bantuan Norwegia untuk Indonesia. Bantuan apa?
Bantuan dalam bantuk dana untuk keperluan FOLU Net Sink 2030. FOLU singkatan dari Forestry and Other Land Use atau pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. Sedangkan Net Sink adalah penyerap karbon yang menyerap lebih banyak karbon setiap tahun daripada yang dipancarkannya, sebutlah penyerap karbon bersih.
Jadi FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030.
Begitu singkatnya. Jadi memang benar pakai duit rakyat, tapi rakyat Norwegia (yang kaya raya) bukan rakyat Indonesia (yang lagi marah gegara duit mereka dimakan mafia migas). Begitu cerita sebenarnya.
Kita pantas untuk berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Norwegia yang aktif berpartisipasi untuk menyelamatkan bumi dari ulah mereka yang telah memanaskan bumi (dalam konteks global warming).
Komentar