WHO Kurangi Staf dan Anggaran Akibat Pemangkasan Dana AS

JurnalPatroliNews – Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah staf dan skala pekerjaan mereka. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pemotongan anggaran yang disebabkan oleh penarikan dana dari Amerika Serikat (AS).

Keputusan ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari WHO setelah kembali menjabat pada Januari 2025. Trump menilai WHO gagal menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan global lainnya. Sebagai penyokong dana terbesar bagi badan kesehatan PBB ini, AS sebelumnya menyumbang sekitar 18% dari total pendanaan WHO.

Dalam memo tertanggal 28 Maret yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, situasi pendanaan badan kesehatan dunia ini disebut semakin kritis. “Pengumuman Amerika Serikat, dikombinasikan dengan pengurangan bantuan pembangunan oleh beberapa negara untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan, telah memperburuk situasi kami,” demikian isi memo tersebut, dikutip dari Reuters, Minggu (30/3/2025).

Hingga saat ini, WHO belum memberikan tanggapan resmi mengenai hal ini.

Dengan defisit anggaran yang hampir mencapai US$600 juta tahun ini, WHO mengusulkan pemangkasan anggaran untuk periode 2026-2027 sebesar 21%, dari US$5,3 miliar menjadi US$4,2 miliar. Padahal, pada Februari 2025, dewan eksekutif WHO sebelumnya telah merevisi anggaran dari US$5,3 miliar menjadi US$4,9 miliar.

“Terlepas dari upaya terbaik kami, kini kami berada di titik di mana pengurangan skala pekerjaan dan tenaga kerja menjadi pilihan yang tidak terelakkan,” tulis WHO dalam keterangannya.

Sebagai langkah konkret, WHO akan memangkas posisi di tingkat kepemimpinan senior di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, meskipun pemangkasan juga akan berdampak pada semua tingkat dan wilayah. WHO berencana menentukan prioritas pekerjaan dan sumber dayanya pada akhir April 2025.

Saat ini, WHO memiliki lebih dari 9.473 staf, dengan lebih dari seperempatnya berbasis di Jenewa. Organisasi ini mulai menetapkan prioritas dan mengumumkan batas waktu satu tahun untuk kontrak para stafnya.

Komentar