JurnalPatroliNews – Jakarta – Misi kemanusiaan yang dilakukan Indonesia Search and Rescue (Inasar) bersama personel TNI dan perwakilan berbagai lembaga resmi Indonesia langsung bergerak membantu evakuasi korban gempa yang mengguncang Myanmar.
Operasi penyelamatan ini difokuskan di wilayah Naypyidaw, di mana sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah akibat bencana tersebut.
Tim Indonesia Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar
Setibanya di Myanmar, Tim SAR Indonesia segera berkoordinasi dengan Deputy Minister for Emergency Myanmar, dengan fasilitasi dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center).
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini diwakili oleh Wahyudi dari Basarnas, Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja dari BNPB, serta Dumas Amali Radityo dari PWNI-Kemlu. Hasil koordinasi menetapkan bahwa Tim Inasar akan melakukan asesmen dan bantuan evakuasi di kawasan Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, di mana reruntuhan gedung perumahan pegawai negeri sipil diduga masih menimbun korban.
Operasi SAR di Lokasi Terdampak Gempa
Tim penyelamat Indonesia dibagi menjadi Tim Alfa dan Tim Bravo, yang masing-masing diterjunkan untuk melakukan Urban Search and Rescue (USAR) di lokasi yang sudah dipetakan. Dalam proses pencarian, Tim Inasar berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi meninggal dunia dari reruntuhan bangunan.
“Saat ini, Tim Inasar telah menemukan tiga korban jiwa yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya pada Kamis, 3 April 2025.
Selain melakukan operasi penyelamatan, Tim Indonesia juga turut memberikan layanan kesehatan bagi warga Myanmar yang terdampak gempa. Pos kesehatan darurat telah dibuka di sekitar Base of Operation (BoO) Tim Inasar guna memberikan bantuan medis kepada masyarakat yang membutuhkan.
Komentar