JurnalPatroliNews – AS – Kimbal Musk, saudara kandung dari CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan tarif mantan Presiden AS, Donald Trump. Melalui unggahan di platform X, Kimbal menyebut tarif yang diberlakukan Trump sebagai “beban permanen dalam bentuk pajak tersembunyi” yang harus ditanggung oleh masyarakat Amerika.
Tak berhenti di situ, Kimbal bahkan menilai bahwa Trump bisa saja menjadi pemimpin dengan kebijakan pajak paling memberatkan dalam beberapa dekade terakhir. Ia menegaskan bahwa walaupun kebijakan tersebut mungkin dapat menarik lapangan kerja ke dalam negeri, namun dampak negatif terhadap harga barang akan tetap terasa.
“Kalaupun tarif itu menciptakan pekerjaan lokal, harga-harga tidak akan turun. Kita tak punya keahlian membuat semua produk sendiri, jadi akhirnya rakyat tetap membayar lebih,” tulisnya, dikutip dari Newsweek, Selasa (8/4/2025).
Lebih jauh, Kimbal menjelaskan bahwa konsumsi yang terbebani oleh kenaikan harga akan menyebabkan efek berantai: berkurangnya konsumsi, lalu menurunnya permintaan tenaga kerja, dan akhirnya kembali berdampak pada konsumsi. “Lingkaran yang tidak produktif,” katanya.
Dalam pernyataannya, Kimbal menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan besar yang semestinya digunakan untuk memperkuat posisi, bukan bertumpu pada kelemahan. Ia juga menegaskan bahwa prinsip ini seharusnya berlaku secara global.
Sementara itu, di tengah gejolak pasar, Trump menolak wacana untuk menangguhkan kebijakan tarifnya. Dalam pidato di Gedung Putih, ia justru menyatakan bahwa banyak negara kini bersedia meninjau ulang kesepakatan dagang dengan AS.
Mengenal Kimbal Musk
Kimbal Musk dikenal sebagai sosok wirausahawan yang bergerak di sektor kuliner dan pertanian urban. Lahir di Afrika Selatan, ia adalah adik dari Elon Musk dan juga aktif sebagai filantropis. Ia mendirikan beberapa inisiatif sosial seperti The Kitchen Restaurant Group, Big Green, dan Square Roots yang fokus pada pertanian lokal dan keberlanjutan pangan.
Selain berkiprah di dunia bisnis makanan, Kimbal juga pernah duduk di jajaran dewan direksi perusahaan milik sang kakak, Tesla dan SpaceX. Namun pada bulan lalu, ia melepas saham Tesla senilai 27 juta dolar AS, di tengah krisis keuangan yang tengah melanda perusahaan mobil listrik tersebut. Meski begitu, Kimbal masih tercatat sebagai pemegang saham signifikan di Tesla.
Elon dan Kimbal lahir dari pasangan Maye Musk, seorang model berdarah Kanada-Afrika Selatan, dan Errol Musk, seorang insinyur sekaligus pilot asal Afrika Selatan. Mereka juga memiliki saudari bernama Tosca Musk yang dikenal sebagai sineas dan pendiri platform streaming Passionflix.
Komentar