Strategi Senyap Apple: 1,5 Juta iPhone Dikirim dari India demi Hindari Tarif Impor Trump

JurnalPatroliNews – Cupertino – Apple diam-diam mengalihkan jalur distribusinya dengan mengimpor sekitar 1,5 juta unit iPhone dari India ke Amerika Serikat, sebagai upaya taktis menghindari beban tarif tinggi atas produk buatan China.

Dalam laporan eksklusif yang diungkap Reuters pada Jumat (11/4), raksasa teknologi asal Silicon Valley ini dikabarkan telah mengangkut 600 ton iPhone dari fasilitas manufakturnya di India menggunakan sejumlah pesawat kargo. Langkah ini dilakukan guna menyikapi kenaikan tarif yang diberlakukan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap produk-produk asal China.

Jika perangkat buatan Tiongkok dikenai tarif impor mencapai 125%, maka produk serupa yang dikirim dari India hanya dikenai tarif 26%—dan itupun masih dalam masa penundaan selama tiga bulan ke depan. Perbedaan signifikan inilah yang mendorong Apple untuk mengambil jalan lain.

“Apple mencoba mengantisipasi gelombang tarif yang membebani produk dari China,” ujar sumber dalam yang mengetahui operasi logistik tersebut.

Untuk mendukung kelancaran pengiriman ini, Apple bahkan disebut telah melobi otoritas Bandara Chennai di Tamil Nadu—pusat produksi utama mereka di India—agar proses pemeriksaan bea cukai dipersingkat. Hasilnya, waktu pemrosesan kargo kini hanya memakan waktu 6 jam, turun drastis dari sebelumnya yang mencapai 30 jam, berkat penerapan sistem jalur cepat yang dikenal sebagai green corridor.

Sejak awal Maret, sedikitnya enam penerbangan kargo dengan kapasitas masing-masing 100 ton telah diberangkatkan dari India ke Amerika. Salah satunya bahkan dilakukan bertepatan dengan pengumuman tarif baru dari pemerintah AS pekan ini.

Kendati pabrik iPhone terbesar Apple masih berlokasi di China, perusahaan ini terus memperluas jejak manufakturnya di India sebagai bagian dari strategi diversifikasi rantai pasok global. Menurut data Counterpoint Research, sekitar 20% dari iPhone yang dijual di AS kini berasal dari India, dengan sisanya masih dikirim dari China.

Langkah Apple ini memperlihatkan bagaimana ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan bisa berdampak langsung terhadap arus distribusi dan strategi bisnis perusahaan teknologi kelas dunia.

Komentar