China Tegas: Tak Ada Negosiasi Tarif dengan AS, Trump Disebut Sebar Hoaks

JurnalPatroliNews – Jakarta – Di tengah spekulasi seputar kemungkinan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, Beijing secara terang-terangan membantah adanya perundingan tarif dengan Washington. Bahkan, China mendesak agar seluruh beban tarif sepihak dari AS segera dihapus.

Pernyataan tegas ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, pada Kamis (24/4/2025). Dalam konferensi persnya, He menyatakan bahwa tak pernah ada pembicaraan resmi dengan AS soal pelonggaran tarif.

“Kalau Amerika benar-benar berniat menyelesaikan persoalan ini, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencabut seluruh tarif yang diberlakukan secara sepihak terhadap China,” tegas He, seperti dikutip dari Reuters. Ia bahkan mengutip peribahasa klasik: “Siapa yang memasang lonceng, dialah yang harus melepaskannya.”

Pernyataan ini secara langsung membantah narasi yang selama ini digaungkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang mengklaim bahwa kedua negara sedang menjalin komunikasi langsung untuk menyelesaikan isu perdagangan. Trump juga berulang kali menyebutkan bahwa penetapan tarif oleh AS merupakan langkah adil untuk mengoreksi ketidakseimbangan perdagangan yang merugikan pihaknya.

Namun, bantahan China tidak berhenti sampai di sana. Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, bahkan menyebut pernyataan Trump sebagai “berita palsu”. Ia menegaskan, tidak pernah ada diskusi, apalagi kesepakatan, antara China dan AS mengenai tarif impor.

Washington Dikabarkan Siap Longgarkan Tarif, Tapi China Ogah Tanggapi

Sementara itu, dari sisi AS, muncul kabar bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan pengurangan tarif terhadap produk China yang sebelumnya bisa mencapai 145%. Beberapa sumber menyebutkan, skenario yang sedang dibahas adalah menurunkan tarif ke kisaran 50% hingga 65%.

Namun, dengan tidak adanya komunikasi resmi antara kedua negara, rencana pelonggaran tersebut dinilai tidak memiliki landasan yang kuat.

Di sisi lain, pemerintah China menggelar forum dialog dengan perwakilan dari lebih dari 80 perusahaan asing dan kamar dagang pada Rabu lalu. Acara ini bertujuan menampung aspirasi serta keresahan investor yang terdampak oleh kebijakan tarif AS.

Wakil Menteri Perdagangan China, Ling Ji, yang memimpin forum tersebut, meminta para pelaku usaha untuk tetap optimis. “Kami harap dunia usaha bisa melihat peluang di balik tantangan ini,” ujar Ling. Ia pun berjanji bahwa pemerintah akan lebih aktif membantu menyelesaikan hambatan yang dihadapi oleh investor asing.

Komentar