Google Kembali Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Divisi Global Terkena Dampak

JurnalPatroliNews – Jakarta – Raksasa teknologi Google kembali melakukan langkah efisiensi dengan memangkas ratusan posisi kerja secara global. Kali ini, sekitar 200 pegawai dari divisi penjualan dan kemitraan global menjadi korban kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru ini.

Menurut laporan dari The Information yang mengutip sumber terpercaya, pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan yang kini mulai lebih fokus mengalihkan sumber daya ke bidang pengembangan pusat data dan kecerdasan buatan (AI), yang sedang menjadi prioritas utama.

Dalam keterangan resminya, Google menyebut bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat koordinasi lintas tim. “Langkah ini kami ambil untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat serta memberikan layanan yang lebih cepat dan efektif kepada para pelanggan,” ujar perwakilan Google sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (8/5).

PHK kali ini bukanlah yang pertama di tahun ini. Sebelumnya, Google juga sudah merumahkan ratusan karyawan dari unit yang mengurusi produk-produk seperti Android, perangkat Google Pixel, dan browser Chrome.

Sejak awal 2023, perusahaan induk Google, Alphabet Inc., telah menjalankan program restrukturisasi besar-besaran. Mereka telah memangkas sekitar 12.000 posisi, yang setara dengan 6 persen dari total tenaga kerja global. Hingga akhir 2024, Alphabet tercatat memiliki sekitar 183 ribu pegawai secara global.

Fenomena pengurangan karyawan tidak hanya terjadi di Google. Beberapa raksasa teknologi lain pun turut melakukan hal serupa. Meta, misalnya, memangkas sekitar 5 persen dari karyawan dengan kinerja terendah di awal tahun ini untuk mengarahkan fokus pada perekrutan talenta AI.

Microsoft juga melakukan efisiensi dengan memangkas sekitar 650 pekerjaan di divisi Xbox pada September lalu. Amazon, di sisi lain, juga telah mengurangi staf di beberapa unit, termasuk divisi komunikasi, sementara Apple dilaporkan telah memberhentikan sekitar 100 pegawai dari layanan digital pada tahun lalu.

Komentar