Putin dan Zelenskiy Siap Bertemu di Turki, Trump Tiba-Tiba Ingin Ikut Campur

JurnalPatroliNews – Jakarta – Isu pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istanbul, Turki, memanas setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keinginan untuk hadir dalam momen krusial tersebut.

Menjelang lawatannya ke negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, Trump mengisyaratkan dirinya mungkin akan menyusul ke Turki demi terlibat langsung dalam upaya mediasi damai.

“Saya punya banyak agenda, tapi bukan tidak mungkin saya terbang ke Istanbul. Semuanya bisa saja terjadi. Kamis nanti di Turki bisa jadi hari yang menentukan,” ujar Trump kepada media sebelum bertolak ke Riyadh.

Tak lama setelah pernyataan itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio segera mengaktifkan jalur diplomatik dengan para mitra Eropa—termasuk pejabat dari Inggris, Prancis, dan Uni Eropa—untuk merancang langkah lanjutan jika tercapai kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, Rusia tak tinggal diam. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov melakukan komunikasi intensif dengan Menlu Turki, Hakan Fidan. Moskow juga mengungkapkan apresiasi terhadap China, Arab Saudi, UEA, dan Qatar atas peran mereka sebagai penengah dalam konflik.

Pertemuan di Istanbul, jika benar terlaksana, akan menjadi momen bersejarah: ini bakal menjadi tatap muka pertama antara Putin dan Zelenskiy sejak pertemuan mereka terakhir di akhir 2019.

Ukraina sendiri sebelumnya menegaskan bahwa langkah awal menuju dialog damai harus diawali dengan penghentian tembakan tanpa syarat dari pihak Rusia selama 30 hari. Jika tidak, Kyiv dan mitra-mitra Eropanya mengancam akan menjatuhkan sanksi tambahan.

Perlu diketahui, konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina dimulai sejak Februari 2022, saat pasukan Rusia dikirim melintasi perbatasan. Dalam lebih dari dua tahun perang, ratusan ribu korban jiwa telah jatuh, dan Rusia kini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Crimea.

Komentar