Nissan Rancang Pemangkasan Operasi Global, Tutup Pabrik di Jepang & Meksiko

JurnalPatroliNews – Jakarta – Nissan Motor Co. tengah menimbang langkah besar dalam strategi efisiensi globalnya. Menurut informasi dari sumber internal pada Sabtu (17 Mei 2025), produsen mobil asal Jepang ini mempertimbangkan untuk menutup beberapa fasilitas produksi, baik di dalam negeri maupun di sejumlah negara lain, termasuk Meksiko.

Salah satu opsi yang sedang digodok adalah penghentian operasional di pabrik Oppama — fasilitas historis yang telah aktif sejak 1961. Selain itu, Nissan juga sedang meninjau nasib pabrik Shonan milik Nissan Shatai, di mana Nissan memegang 50% kepemilikan saham. Jika rencana ini dijalankan, maka jumlah pabrik perakitan kendaraan milik Nissan di Jepang akan menyusut menjadi tiga.

Langkah serupa juga kemungkinan akan diterapkan di luar negeri. Produksi di Afrika Selatan, India, dan Argentina menjadi kandidat pengurangan. Di Meksiko sendiri, dua dari beberapa pabrik diperkirakan masuk dalam daftar evaluasi pemangkasan.

Strategi Perampingan Menyeluruh

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya besar Nissan untuk memangkas pengeluaran, sebagaimana diumumkan awal pekan ini. Perusahaan telah menyatakan akan mengurangi tenaga kerja global sebanyak 15% dan memangkas total fasilitas perakitan global dari 17 menjadi 10 unit. Kebijakan ini dirancang untuk membalikkan tren penurunan kinerja dan meningkatkan efisiensi.

Meski demikian, pihak Nissan belum mengonfirmasi secara resmi rincian soal penutupan pabrik. Dalam pernyataan publiknya, perusahaan menegaskan bahwa laporan media seputar kemungkinan penutupan sejumlah fasilitas masih bersifat spekulatif.

“Kami memilih untuk tidak mengomentari isu ini saat ini,” demikian pernyataan resmi Nissan. “Namun, kami akan tetap menjaga transparansi dan memberikan informasi bila ada perkembangan signifikan.”

Perubahan Gaya Kepemimpinan dan Fokus Baru

Transformasi besar-besaran ini mencerminkan perbedaan pendekatan antara CEO saat ini, Ivan Espinosa, dengan pendahulunya Makoto Uchida. Di bawah kepemimpinan Uchida, perusahaan masih berupaya memperluas jangkauan produksi dan menolak penutupan pabrik dalam negeri. Sebaliknya, Espinosa mendorong langkah lebih tajam untuk pemangkasan biaya dan penyederhanaan rantai produksi.

Pada tahun fiskal 2024, Nissan mencatat penjualan global sebanyak 3,3 juta unit — mengalami penurunan signifikan sebesar 42% dibandingkan pencapaian pada tahun fiskal 2017.

Konsolidasi Produksi dan Aliansi Internasional

Sebelumnya pada bulan Maret, Nissan juga mengumumkan konsolidasi produksi truk pikap model Frontier dan Navara. Produksi keduanya akan dipusatkan di fasilitas Civac di Meksiko, menggantikan produksi terpisah di Argentina dan Meksiko.

Sebagai bagian dari restrukturisasi hubungan aliansi, Renault — mitra strategis Nissan dari Prancis — telah menyatakan akan mengambil alih kepemilikan saham Nissan di perusahaan patungan mereka di India, Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL).

Jika Oppama dan Shonan ditutup, itu akan menjadi penutupan fasilitas besar pertama sejak Nissan menghentikan operasi di pabrik Murayama pada 2001. Dengan tetap mempertahankan tiga fasilitas aktif — Tochigi, Nissan Motor Kyushu, dan Nissan Shatai Kyushu — kapasitas produksi dinilai masih mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar domestik serta kebutuhan ekspor dari Jepang.

Langkah Nissan ini menandai era baru restrukturisasi yang lebih tegas dan strategis. Dalam menghadapi tekanan pasar global, perusahaan tampaknya siap memangkas akar untuk menyelamatkan pohon.

Komentar