JurnalPatroliNews – Jakarta – Universitas Paramadina kembali mengukir prestasi akademik dengan meluluskan sebanyak 391 wisudawan dari program sarjana dan magister dalam prosesi wisuda yang digelar di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Rabu (28/5/2025).
Acara ini menjadi momentum penting bagi para lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dengan kerja keras, dedikasi, dan prestasi gemilang. Dari total lulusan, 243 di antaranya berasal dari program sarjana dan 148 dari program magister.
Dalam orasi ilmiah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., menyampaikan pesan reflektif kepada para wisudawan. Ia mengibaratkan momen kelulusan sebagai kelahiran kembali. “Kampus disebut almamater karena seperti tempat kita dilahirkan kembali sebagai pribadi baru,” ujarnya.
Muhadjir menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Ia juga menggarisbawahi perlunya membangun sumber daya manusia Indonesia dengan pendekatan menyeluruh secara logika, etika, dan estetika. “Hal yang indah belum tentu baik, dan yang baik belum tentu benar. Ketiganya harus berjalan beriringan,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa wisuda kali ini mencerminkan komitmen kampus dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Fatchiah E. Kertamuda, M.Sc., dalam laporannya memaparkan capaian akademik para wisudawan. Sebanyak 84 lulusan meraih predikat cumlaude (IPK 3,50–3,75 untuk sarjana dan 3,76–3,85 untuk magister), 51 lulusan dengan predikat magna cumlaude (IPK 3,76–3,99), dan dua lulusan meraih predikat summa cumlaude dengan IPK sempurna 4,00.
Fatchiah juga menyoroti peran penting pendidikan dalam memutus rantai kemiskinan. Menurutnya, bantuan sosial saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan akses pendidikan yang merata. “Jika diberikan peluang dan dorongan, bisa jadi mereka adalah mutiara yang memutus lingkaran kemiskinan,” ujarnya.
Dengan prosesi ini, Universitas Paramadina menegaskan peran strategisnya dalam mencetak generasi unggul yang akan menjadi motor penggerak pembangunan bangsa.
Komentar