JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan penting dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay, dalam rangka membuka babak baru kerja sama ekonomi bilateral. Pertemuan ini berlangsung di sela forum tingkat menteri OECD di Paris, Prancis, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pejabat tinggi membahas berbagai peluang peningkatan kerja sama ekonomi, mulai dari ekspor komoditas tropis Indonesia hingga investasi energi hijau. Pertemuan ini juga sekaligus menjadi momentum untuk mempersiapkan kedatangan McClay ke Indonesia pada Juli mendatang, serta kunjungan tertunda Perdana Menteri Christopher Luxon.
Airlangga menyoroti pentingnya perluasan akses produk pertanian Indonesia ke pasar Selandia Baru. Ia secara khusus meminta dukungan agar buah-buahan tropis seperti mangga, pepaya, dan pisang dapat masuk lebih leluasa setelah ekspor nanas berhasil menembus pasar negara tersebut.
“Kami berharap Selandia Baru memberi ruang lebih besar bagi produk tropis unggulan Indonesia,” ujar Airlangga.
Selain sektor pertanian, pembicaraan juga mencakup peluang kerja sama energi bersih. Selandia Baru tercatat telah menggelontorkan dana hibah lebih dari 15 juta dolar AS guna mendukung pengembangan teknologi panas bumi di Indonesia — sektor yang dianggap strategis untuk masa depan energi berkelanjutan.
Respon Indonesia terhadap tren tarif global, termasuk kebijakan pajak universal 10 persen dari Amerika Serikat, juga dibahas. Pemerintah Indonesia menyambut peluang kerja sama di sektor industri dan pertanian sebagai langkah strategis menjaga stabilitas ekspor.
Tak ketinggalan, isu ketenagakerjaan turut masuk dalam agenda. Kedua negara tengah meninjau optimalisasi program visa kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia serta potensi penguatan hubungan antarmasyarakat lewat skema working holiday.
Di ranah geopolitik, Selandia Baru menyatakan dukungannya atas upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta partisipasi aktif dalam Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).
Berdasarkan data 2024, nilai total perdagangan kedua negara mencapai 1,92 miliar dolar AS (sekitar Rp31 triliun). Sementara investasi dari Selandia Baru tahun ini menyentuh angka 26 juta dolar AS atau sekitar Rp423 miliar.
Airlangga dan McClay sepakat untuk mendorong target ambisius: peningkatan nilai perdagangan bilateral hingga 6 miliar dolar Selandia Baru (sekitar Rp58 triliun) pada tahun 2029, didukung rencana aksi bersama yang disusun secara terperinci.
Komentar