JurnalPatroliNews – Makassar – Dua unit pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 milik Skadron Udara 11 dari Lanud Sultan Hasanuddin sukses menjalankan misi penghadangan (force down) terhadap sebuah pesawat asing yang diduga melintasi wilayah udara Indonesia tanpa izin, Senin (16/6/2025).
Insiden ini terjadi sebagai bagian dari skenario latihan Cakra B-25 Tahun Anggaran 2025, yang disimulasikan di pangkalan udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Radar milik Komando Sektor Udara II Makassar lebih dulu mendeteksi pergerakan mencurigakan dari pesawat asing yang masuk tanpa otorisasi di langit bagian timur Indonesia.
Menanggapi deteksi tersebut, Komando Operasi Udara II (Koopsud II) segera mengaktifkan prosedur tanggap cepat dan menerbangkan dua Sukhoi SU-27/30 untuk melakukan intersepsi. Setelah berhasil mendekati target, pilot jet tempur TNI AU melaksanakan identifikasi visual sesuai protokol internasional dan menginstruksikan pesawat asing untuk mendarat.
Karena tidak ada tanggapan kooperatif dari pihak asing, akhirnya pesawat tersebut dipaksa mendarat di Lanud Sultan Hasanuddin untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Ari Susiono, S.E., yang mewakili Komandan Lanud Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., menegaskan bahwa simulasi ini mencerminkan kesiapan penuh TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Tanah Air.
“Ini adalah pesan tegas bagi siapa pun yang mencoba melanggar wilayah udara kita. TNI AU akan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, demi menjamin keutuhan kedaulatan NKRI,” ujar Kolonel Ari.
Dalam latihan tersebut, keterlibatan lintas instansi juga ditekankan. Sejumlah lembaga seperti Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Otoritas Bandara turut ambil bagian dalam penanganan pasca-penghadangan.
Sementara itu, dari unsur TNI AU, berbagai kekuatan ikut dilibatkan, termasuk Satuan Radar, pesawat tempur F-16, Super Tucano EMB-314, Boeing 737-200, helikopter SAR, hingga pasukan dari Denhanud 472 Kopasgat.
Latihan ini tidak hanya menguji kemampuan teknis penerbang dan personel pertahanan udara, tapi juga memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi ancaman terhadap ruang udara Indonesia.
Komentar