Serangan Drone Hantam Pangkalan Militer Irak di Tengah Meningkatnya Ketegangan Regional

JurnalPatroliNews – Sebuah serangan udara menggunakan drone mengguncang sebuah pangkalan militer di wilayah Baghdad, Irak, pada Selasa dini hari, 24 Juni 2025. Serangan tersebut dilaporkan menargetkan sistem radar di dalam Pangkalan Taji. Sementara itu, sebuah drone lainnya dilaporkan jatuh di area Radwaniya, sisi barat ibu kota.

Menurut laporan dari kantor berita AFP, pangkalan yang menjadi sasaran dikenal sebagai salah satu pusat militer penting yang sebelumnya digunakan oleh pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat. Sejak 2020, fasilitas ini telah diserahkan sepenuhnya kepada militer Irak sebagai bagian dari transisi pasca-penarikan pasukan asing.

“Pesawat nirawak tak dikenal telah menyerang salah satu titik di dalam Pangkalan Taji,” ujar Letjen Walid al-Tamimi, Kepala Komando Operasi Baghdad, dalam pernyataan resminya kepada kantor berita negara INA. Ia menambahkan bahwa saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan dan investigasi lebih lanjut masih berlangsung.

Insiden lain juga terjadi di kawasan Radwaniya, sekitar 10 kilometer dari Bandara Internasional Baghdad. Drone yang jatuh di wilayah ini menambah daftar insiden udara di sekitar zona sensitif yang menjadi lokasi penempatan pasukan Amerika Serikat sebagai bagian dari koalisi internasional melawan kelompok ekstremis.

Hingga saat ini, belum ada kelompok atau pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut. Namun, serangan ini datang tak lama setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar, sebagai aksi balasan terhadap pemboman Amerika atas beberapa fasilitas nuklir strategis milik Teheran.

Situasi ini menambah kekhawatiran bahwa ketegangan di Timur Tengah dapat meluas ke negara-negara lain di kawasan, termasuk Irak, yang selama ini berada di persimpangan kepentingan berbagai kekuatan global dan regional.

Komentar