Del Monte Ajukan Perlindungan Pailit di AS

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Raksasa makanan kemasan asal Amerika Serikat, Del Monte Foods, secara resmi mengajukan permohonan pailit berdasarkan Chapter 11 di pengadilan federal AS. Langkah ini diumumkan pada Rabu, 2 Juli 2025, seperti dilansir Reuters.

Permohonan pailit ini bukan berarti perusahaan menghentikan operasional. Sebaliknya, melalui proses restrukturisasi utang, Del Monte berupaya menata ulang kewajiban finansialnya sembari tetap menjalankan aktivitas bisnis seperti biasa. Dalam pengajuan tersebut, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka telah menyepakati restrukturisasi bersama sejumlah kreditur utama.

Sebagai bagian dari proses hukum ini, Del Monte juga telah memperoleh pendanaan sebesar USD 912,5 juta (sekitar Rp14,8 triliun) guna memastikan kelangsungan operasional selama masa restrukturisasi.

CEO Del Monte, Greg Longstreet, menyebut bahwa keputusan ini diambil menyusul tekanan berat yang datang dari berbagai arah—mulai dari perubahan selera konsumen, gangguan rantai pasok global, hingga akumulasi utang yang kian membebani neraca perusahaan.

“Situasi keuangan kami dipengaruhi kombinasi dari perubahan pasar dan kondisi eksternal yang kompleks. Proses ini akan membantu kami memperkuat posisi bisnis ke depan,” ujar Longstreet.

Pengajuan pailit dilakukan di negara bagian New Jersey, di mana perusahaan mengklaim memiliki utang terhadap sekitar 25.000 entitas, baik individu maupun institusi. Total nilai utang dan aset perusahaan saat ini diperkirakan berada di kisaran USD 1 hingga 10 miliar—atau setara dengan Rp162,5 triliun.

Meski tengah dalam proses hukum, Del Monte menegaskan bahwa anak-anak perusahaannya di luar Amerika Serikat tidak terdampak, dan tetap beroperasi secara normal.

Didirikan lebih dari seratus tahun lalu, Del Monte dikenal luas sebagai pemilik sejumlah merek ternama seperti buah dan sayuran kalengan Del Monte, produk sup dan kaldu College Inn, serta teh siap minum Joyba.

Dengan perlindungan hukum dari pengadilan, Del Monte berharap bisa bangkit dari tekanan finansial dan mempertahankan perannya di pasar makanan global.

Komentar