Penyeberangan Ketapang–Gilimanuk Tetap Berjalan Normal Usai Insiden Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

JurnalPatroliNews – Banyuwangi – Layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur menuju Gilimanuk di Bali tetap berlangsung seperti biasa meskipun insiden tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terjadi pada Rabu malam (2 Juli 2025).

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, pada Kamis (3/7), menegaskan bahwa kegiatan pelayaran di lintasan Ketapang–Gilimanuk tidak terganggu. Operasional kapal masih berjalan lancar dan pencarian korban insiden laut tersebut tidak menghambat aktivitas pelabuhan.

“Seluruh jadwal pelayaran berlangsung normal, tidak ada gangguan berarti. Semua pihak menjalankan tugas sesuai peran masing-masing,” jelas Yannes.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak ASDP juga telah menyediakan beberapa posko, di antaranya Posko SAR Terpadu dan Posko Potensi SAR Gabungan yang ditempatkan di ruang pemantauan ASDP Ketapang. Sementara itu, Posko Informasi Gabungan bagi keluarga korban disiapkan di ruang tunggu pelabuhan agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

“Fokus kami saat ini adalah mendukung proses pencarian terhadap para korban yang masih dinyatakan hilang, dengan harapan mereka dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” lanjutnya.

Berdasarkan laporan terbaru dari Posko SAR Terpadu di Pelabuhan Ketapang, hingga saat ini tercatat 29 korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, enam orang meninggal dunia, dan 31 lainnya masih dinyatakan hilang serta terus dalam pencarian oleh tim gabungan.

Insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terjadi pada Rabu malam. Kapal yang mengangkut 53 penumpang dan 12 awak kapal itu bertolak dari Pelabuhan Ketapang pukul 22:56 WIB dan tenggelam sekitar pukul 23:35 WIB di perairan Selat Bali.

Komentar