Facebook Uji Fitur AI Baru, Minta Akses Foto Pengguna untuk Saran Pengeditan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Facebook dilaporkan sedang menguji fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan aplikasi memberikan rekomendasi pengeditan foto kepada pengguna. Untuk menjalankan fitur ini, Facebook meminta akses terhadap galeri foto di perangkat.

Menurut laporan Tech Crunch yang dirilis Jumat (4/7/2025), permintaan akses akan muncul ketika pengguna mulai membuat Story baru di aplikasi Facebook. Sebuah pop-up akan tampil untuk menanyakan apakah pengguna bersedia mengaktifkan “pemrosesan cloud” agar Facebook bisa menyarankan editan otomatis pada foto mereka.

Apabila pengguna memberikan izin, Facebook akan memanfaatkan AI untuk menawarkan sejumlah opsi pengeditan foto, seperti membuat kolase, merangkum momen, menyusun ulang tampilan, hingga memberi tema berdasarkan isi foto.

Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa foto-foto dari galeri perangkat akan diunggah ke server Facebook secara berkala, berdasarkan elemen seperti waktu pengambilan, lokasi, dan isi visual dalam foto. Namun, pihak Facebook menyebutkan bahwa akses ini hanya digunakan untuk memberi saran pengeditan dan tidak akan digunakan untuk keperluan iklan yang dipersonalisasi.

Pengguna yang memberikan persetujuan juga secara otomatis tunduk pada Ketentuan Layanan AI milik Meta. Ini berarti, konten media yang diunggah termasuk fitur wajah, informasi lokasi, tanggal, serta objek dalam foto akan dianalisis oleh sistem AI untuk mengembangkan fitur edit foto yang lebih personal.

Juru bicara Meta, Maria Cubeta, membenarkan adanya uji coba fitur tersebut. Ia menegaskan bahwa saran pengeditan bersifat opsional dan hanya akan terlihat oleh pengguna, kecuali mereka memilih untuk membagikannya secara publik.

“Fitur ini bersifat opt-in, tidak aktif secara default, dan hanya terlihat oleh pengguna itu sendiri. Mereka bebas memilih untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya kapan saja,” jelas Maria.

Fitur ini merupakan kelanjutan dari kebijakan Meta yang sebelumnya sudah menggunakan konten publik seperti unggahan dan foto pengguna untuk melatih sistem AI mereka sejak 2024.

Untuk pengguna di Amerika Serikat, Tech Spot mencatat bahwa satu-satunya cara untuk menghindari penggunaan foto oleh sistem AI adalah dengan menjadikan konten tersebut bersifat privat. Sementara itu, pengguna di Uni Eropa dan Inggris memang memiliki opsi untuk menolak, namun proses opt-out tersebut dikabarkan cukup rumit dan tidak mudah diakses.

Komentar