JurnalPatroliNews – Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Eddy Soeparno, menyampaikan kecaman keras terhadap aksi brutal militer Israel yang menewaskan dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, bersama istri dan anak-anaknya.
Eddy menegaskan bahwa rumah sakit dan tenaga medis memiliki perlindungan khusus dalam hukum humaniter internasional. Oleh karena itu, menurutnya, serangan ke fasilitas medis seperti RS Indonesia di Gaza merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun dan termasuk pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.
“Beliau (dr. Marwan) memilih untuk tetap bertugas di tengah konflik, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Indonesia yang menjadi salah satu harapan terakhir warga Gaza,” ujar Eddy saat memberikan pernyataan di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa wafatnya dr. Marwan bukan hanya duka bagi Palestina, namun juga kehilangan besar bagi rakyat Indonesia yang memiliki hubungan kuat secara moral dan kemanusiaan dengan rakyat Palestina.
Lebih lanjut, Eddy meminta masyarakat internasional bersatu untuk mengambil langkah tegas dalam menghentikan agresi serta memastikan adanya pertanggungjawaban atas pelanggaran kemanusiaan yang terus berlangsung.
Ia juga menegaskan bahwa sikap Indonesia untuk mendukung kemerdekaan penuh Palestina tidak akan berubah. Baginya, pembelaan terhadap Palestina merupakan bagian dari amanat konstitusi yang harus terus diperjuangkan.
“Sikap pro-Palestina bukan semata-mata urusan politik luar negeri, tetapi merupakan bagian dari semangat konstitusi kita. Selama masih ada penjajahan di dunia ini, maka perjuangan bangsa Indonesia belum berakhir,” tegasnya.
Eddy pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak berhenti menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Bentuk dukungan, menurutnya, bisa diwujudkan melalui aksi kemanusiaan, doa, dan peran aktif dalam forum-forum internasional.
“Indonesia tidak akan tinggal diam. Kita akan terus berdiri di sisi Palestina sampai mereka sepenuhnya memperoleh kemerdekaan,” tutupnya.
Tanya ChatGPT
Komentar