JurnalPatroliNews — Tawuran antar pelajar kembai terjadi di wilayah Ganda Agung, Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur pada Senin (27/05/2024) lalu.
Tawuran ini ramai dibicarakan karena viral di media sosial. Dalam tawuran tersebut jatuh korban seorang pelajar yang dibawa ke RS. Chasbullah Abdulmadjid dalam kondisi koma.
Terkait hal tersebut Wakil Ketua Fraksi-PKS yang juga merupakan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Bambang Purwanto menyayangkan hal tersebut terjadi.
Pihaknya mendorong agar sekolah membuat peraturan yang tegas, “Seperti bagi siswa-siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Sekolah wajib tegas terkait dengan pelanggaran dan memberikan hukuman yang jera.”.
“Namun tidak hanya memberikan sanksi tapi memberikan pendidikan anti terhadap tawuran. Berikan pemahaman tentang buruknya hal tersebut, setiap siswa juga diajarkan terkait akhlak, sopan santun,” ujarnya.
Pihaknya juga mendorong agar jika ada informasi terkait dengan rencana penyerangan terhadap pelajar sekolah lain maka harus diinformasikan ke guru atau pihak terkait agar dilakukan pencegahan.
“Poin lainnya sekolah wajib menyelenggarakan agenda kolaborasi belajar bersama antar sekolah. Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja, sehingga tidak saling kenal mengenal antar pelajar lain. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan, atau yang memiliki kecenderungan untuk terjadinya tawuran atar sekolah,” bebernya.
“Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan berujung tawuran, namun diselesaikan secara baik-baik,” tambahnya.
Aleg Dapil Bekasi Timur dan Bekasi Selatan ini juga mendorong agar Dinas terkait, unsur Kepolisian dan sekolah mencari berbagai cara dan terobosan baru dalam hal menanggulangi tawuran pelajar antar sekolah.
“Tentu saat sudah paham, maka perlahan akan menciptakan persepsi dimana tawuran adalah kegiatan bodoh yang sia-sia sehingga banyak siswa yang sadar dan meninggalkan golongan dan kegiatan tersebut,” imbuhnya.
“Yang terakhir tentu sebagai orang-orang terdekat, keluarga, orang tua dan siapa saja agar dapat memperhatikan dengan siapa anak-anaknya bermain, lingkungannya seperti apa, hal ini harus menjadi perhatian penting agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” pungkasnya. (ADV)
Komentar