Akan Dipercepat Setelah Ramadhan, Survei Kemenkes Sebut Efektivitas 2 Dosis Sinovac 90%

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan survei efektivitas Vaksin Sinovac terhadap tenaga kesehatan di DKI Jakarta. Berdasarkan analisis yang dilakukan, vaksinasi Sinovac dosis lengkap bisa mengurangi risiko 94% Covid-19 bergejala.

Vaksinasi juga efektif dalam mencegah 96% perawatan karena Covid-19. Sementara vaksinasi penuh efektif mencegah 98% kematian karena Covid-19.

Ketua Tim Peneliti Survei Efektivitas Vaksin Sinovac Kementerian Kesehatan dr. Panji Dewantara mengatakan, studi menggunakan desain kohor retrospektif menggunakan data sekunder vaksinasi, PCR, dan data perawatan RS selama periode 13 Januari – 18 Maret 2021 pada tenaga kesehatan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada yang sudah divaksinasi maupun yang belum divaksinasi, dosis pertama maupun sudah lengkap dua dosis.

Survei melibatkan 128.290 orang, sekitar 60% perempuan dengan usia rata-rata 30 tahun. Dia menambahkan, efektivitas vaksinasi parsial atau satu dosis sekitar 7, 14, 21 hingga 28-63 hari setelah divaksin hanya 13% kepada Covid-19 bergejala dan 53% pada perawatan akibat Covid-19.

“Vaksinasi lengkap amat disarankan karena jauh lebih efektif menurunkan risiko Covid-19,” ujar dr. Panji.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi menambahkan, sebelumnya BPOM telah menyatakan efikasi vaksin Sinovac itu 65%. Namun dalam kajian cepat, bisa dilihat vaksinasi bisa memunculkan proteksi hingga 95%.

Untuk itu dia meminta masyarakat untuk tidak ragu divaksinasi jika saatnya untuk divaksin. Nadia juga mengatakan, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua mencapai 22,5 juta telah disuntik. Berarti sekitar 13,6 juta orang sudah divaksinasi dan yang sudah disuntik dua dosis baru 8,8 juta. Artinya baru 5% dari total sasaran sebanyak 181,5 juta.

“Setelah bulan Ramadan, kita akan kembali mempercepat vaksinasi. Agar target capaian penyuntikan satu juta dosis per hari bisa tercapai. Sehingga target vaksin pada akhir tahun ini bisa terwujud,” kata Nadia.

Dia juga mengungkapkan adanya peningkatan kasus Covid-19 termasuk jumlah keterisian ruang isolasi maupun perawatan. Apalagi setelah mudik dan arus balik berpotensi terjadinya lonjakan kasus. Begitu juga ditemukan varian baru COVID-19.

“Ini harus jadi kewaspadaan kita untuk segera mendapatkan vaksinasi dan tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Nadia.

(*/lk)

Komentar