Ada Bukan Pasien COVID Meninggal, Dimasuk-masukin karena COVID, Ini Kata Koster…!

Jurnalpatrolinews – Denpasar : Angka kematian karena COVID-19 di Bali terus bertambah. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kebanyakan pasien COVID-19 meninggal karena penyakit bawaan.

“Secara umum yang meninggal karena punya penyakit bawaan,” kata Koster kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Koster menyampaikan hal tersebut dalam acara pemaparan Pencapaian Kinerja Penanganan COVID-19 Provinsi Bali yang digelar di Jayasabha, Denpasar, Selasa (5/1).

Koster juga mengatakan ada pasien yang meninggal bukan karena COVID-19, namun diakui COVID-19 oleh RS.

“Bahkan ada yang meninggal bukan pasien COVID dimasuk-masukin meninggal karena COVID padahal masuk RS bukan karena COVID, tiba-tiba meninggal di-swab,” ujar Koster.

Sementara itu, Koster juga menilai sebenarnya jumlah kematian karena COVID-19 di Bali sedikit.

“Itu banyak kayak gitu, kalau itu dibersihkan, saya kira yang meninggal lebih sedikit lagi,” tegas Koster.

Dia mengatakan, untuk menekan kasus COVID-19, kebijakan pengetatan protokol kesehatan telah dikeluarkan dua kali. Dua kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru serta Surat Edaran Gubernur Bali tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Dia memaparkan, Provinsi Bali mencapai peringkat tertinggi dalam penerapan protokol kesehatan sesuai data yang disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dalam rapat pada Senin (5/1) yang dihadiri Mendagri, Menkes, dan Gubernur se-Indonesia.

Dia mengatakan kepatuhan memakai masker di Bali tertinggi di Indonesia dengan persentase mencapai 96,47%. Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Bali juga tertinggi secara nasional dengan persentase mencapai 91,95%.

Koster memaparkan pencapaian hasil dari penerapan protokol kesehatan, penambahan kasus baru terkendali dengan rata-rata 98 orang per hari berdasarkan data Minggu (4/1). Tingkat kesembuhan disebut tertinggi di Indonesia mencapai 90,96%. Dan tingkat kematian terkendali dan cenderung menurun, rata-rata kurang dari 5 orang per hari, secara kumulatif mencapai 2,95% berdasarkan data Minggu (4/1).

Dia mengatakan pencapaian ini hasil kerja keras seluruh pihak di pemda, TNI-Polri, majelis adat, hingga jajaran desa adat dan masyarakat umum. Namun dia mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat dan penuh disiplin.

“Atas pencapaian kinerja yang baik ini, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali, Saya menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali dan para pihak yang telah bersedia dan rela berkorban secara nyata dengan berpartisipasi dan bersinergi demi Bali yang Kita cintai bersama,” ungkapnya.

Untuk diketahui, jumlah secara kumulatif orang terkonfirmasi positif di Bali sebanyak 18.415 orang, sembuh 16.680 orang (90,58%), dan meninggal dunia 540 orang (2,93%).

Kasus aktif per Selasa (5/1) menjadi 1.195 orang (6,49%), yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, dan BPK Pering.

(*/red)

Komentar