Ada Rencana Buat Monumen, Terkait Jatuhnya Pesawat Boeing 707 Di Bukit Tinga-Tinga

JurnalPatroliNews – Buleleng – Pesawat Boeing 707 Clipper Climax milik Pan American World Airways jatuh di Bukit Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, pada tanggal 22 April 1974.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada rencana untuk membuat monumen sebagai upaya mengenang tragedi pesawat Boeing 707 itu.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST ketika dikonfirmasi sangat mendhukung rencana ini. “Sekali lagi, sebagai pengembangan pariwisata di Buleleng, khususnya wisata sejarah,” jelasnya Senin (27/07).

Peristiwa jatuhnya Pesawat Boeing 707 Pan Am, setelah hantam Bukit Tinga-Tinga, Kecamatan Grokgak, Buleleng Barat, 40 kilometer dari Singaraja, Bali, Tanggal 22 April 1974.

Lebih dari 100 penumpang dari Jepang, Perancis, Australia, dan Filipina menjadi korban. Hingga pencarian dihentikan, hanya 57 jenazah ditemukan. Sulitnya medan menyebabkan tidak semua jenazah ditemukan.

Peristiwa jatuhnya Pesawat Boeing 707 Pan Am di perbukitan Tinga Tinga, Kecamatan Gerokgak, kabupaten belahan Utara pulau Bali.
Musibah jatuhnya pesawat terbang setelah menabrak bukit di Tinga Tinga itu hari Senin malam – 22 April 1974.

Saat itu, saya pribadi sebagai reporter RRI Singaraja mengetahui adanya peristiwa tersebut, justru setelah mendengar berita radio BBC Australia, sekitar pukul 04.00 subuh . Sementara sebagai radio Pemeritah Indonesia di Singaraja belum tahu.

Setelah mendengar berita radio Australia itu, kemudian saya selaku reporter melakukan koordinasi dengan yang berwenang. Pemerintah yang mengedepankan Prajurit Yonif 741/SBW dibawah Komandan Kompi Kapten Inf.? (lupa). Perwira TNI-AD setelah keberhasilan dan sukses, menjadi pejabat di Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Sementara kegiatan operasional mengamankan pecahan pesawat maupun jenazah yang dalam penemuan sulit dilaksanakan jajaran Prajurit TNI-AD dibawah koordinasi Kolonel Inf. Soedarto sebagai Kepala Staf Kekaryaan Daerah “P” Nusra yang juga merangkap Asospol Kodam Udayana yang bermarkas di sebelah selatan RRI Singaraja.

Di Pos yang didirikan di wilayah Desa Tinga Tinga, saya sebagai reporter RRI senantiasa menggali informasi yang benar dan pasti, terkait peristiwa jatuhnya pesawat terbang Boeing 707 Pan Am, terutama dengan Kolonel Inf. Soedarto.

(TiR).-

Komentar