Admin ‘STM Se-Jabodetabek’ Pelajar, Provokasi untuk Ricuh di Demo Hari Ini

JurnalPatroliNews – Jakarta, Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya mengamankan 3 orang admin grup Facebook ‘STM Se-Jabodetabek’ dan Instagram @panjang.umur.perlawanan. Ketiga pelaku berstatus pelajar yang berperan menyebarkan undangan demo melalui Facebook.

“Telah mengamankan 3 orang yang memang sebagai provokator, penghasutan serta ujaran kebencian dan berita bohong yang tersangkut masalah demo kemarin untuk undangan yang STM itu lho,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada detikcom, Senin (19/10/2020) malam.

Tiga orang tersebut, terdiri dari WH (16), MLAI (16) dan SN (17). WH dan MLAI merupakan murid SMK di Jakarta, ditangkap di Klender, Jakarta Timur.

“Dua orang ini ditemukan dalam grup Facebook ‘STM Se-Jabodetabek’ dengan followers-nya sekitar 20.000-an members. Kedua orang ini adalah admin daripada grup itu,” jelasnya.

“(Membuat) konten Facebook ‘STM Se-Jabodetabek’, dia adminnya melanggar UU ITE,” sambungnya.

Yusri mengatakan, keduanya memprovokasi dan menghasut, serta menyebar ujaran kebencian dan berita bohong dalam bentuk meme-meme.

“Juga video-video yang dia disebarkan untuk memancing mereka-mereka semua STM se-Jabodetabek termasuk tanggal 20 Oktober besok (hari ini-red),” tuturnya.

Yusri menyebutkan, keduanya adalah kelompok anarko.

“Yang kedua inisialnya WH juga murid SMK juga anarko juga, umurnya 16 tahun juga. Tempat penangkapannya di Cipinang Jaktim, konten FB yang dia gunakan sama STM se-Jabodetabek dia juga admin grup,” tuturnya.

Yusri menambahkan, keduanya datang ke aksi demo pada Kamis (8/10) dan Selasa (13/10). Mereka disebut menghasut untuk melakukan kerusuhan.

“Inilah orang-orang yang datang tanggal 8 Oktober, tanggal 13 Oktober, diundang lagi untuk melakukan kerusuhan ya. Bukan (untuk demo), ini semua untuk melakukan kerusuhan, bukan demo, ini dihasut untuk kumpul untuk melakukan kerusuhan,” paparnya.

SN juga sama. Dia ditangkap sebagai admin Instagram @panjang.umur.perlawanan yang memprovokasi lewat media sosial.

“Dia memprovokasi, menghasut, ujaran kebencian dan berita bohong di medsos utk mengundang para anarko-anarko untuk melakukan kerusuhan, selain tanggal 8 Oktober dan 13 Oktober, besok dia juga mengajak lagi sudah bikin lagi,” bebernya.

(dtk)

Komentar