Akhirnya Perburuan Prabowo Membuahkan Hasil, Inilah Kehebatan Rafale yang Diborong

JurnalPatroliNews – Jakarta,–  Akhirnya perburuan alutsista udara yang dilakukan Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo mulai membuahkan hasil. Pemerintah RI dilaporkan akan segera memboyong jet tempur buatan Prancis Dassault Rafale.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Ia mengatakan TNI AU mulai tahun ini hingga 2024 akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap, dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft Dassault Rafale dan F-15 EX.

Selain itu, ada pula Radar GCI 4, pesawat berkemampuan Airborne Early Warning, pesawat tanker yakni Multi Role Tanker Transport, pesawat angkut C-130 J, UCAV berkemampuan MALE dan berbagai alutsista lainnya

Pilihan Prabowo yang jatuh kepada Dassault Rafale dinilai sebagai pilihan yang tepat. Jet tempur buatan Prancis diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, serangan pelatihan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.

Dassault menyebut Rafale dilengkapi keserbagunaan, yaitu kemampuan dengan sistem yang sama untuk melakukan misi yang berbeda, interoperabilitas atau kemampuan untuk bertarung dalam koalisi dengan sekutu, menggunakan prosedur umum dan perjanjian standar, serta berkolaborasi dan berkomunikasi secara real-timed dengan sistem lain.

Rafale juga diklaim baik unjuk kekuatan di ketinggian rendah, kecepatan tinggi (dissuasive), atau bahkan membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas).

Dalam perjalanan pembeliannya, Prabowo tercatat berulang kali menemui pihak Prancis dan Dassault Aviation.

Awal mula ketertarikan Prabowo dimulai saat mantan danjen Kopassus itu mengunjungi Prancis Januari tahun lalu. Saat itu, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale.

Selanjutnya dalam kunjungannya 21 Oktober 2020 lalu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegaskan ketertarikan pada pesawat tempur produksi Dassault Aviation itu.

“Dan Indonesia ingin pergi dengan sangat cepat dan bahkan menginginkan kesepakatan sebelum akhir tahun, sementara negosiator Prancis ingin meluangkan sedikit waktu untuk menyelesaikan kesepakatan dengan cara yang cermat,” kata sumber internal tersebut kepada La Tribune.

Sebagai tindak lanjut, para petinggi Dassault Aviation mengunjungi Jakarta pada 11 Februari lalu. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka akuisisi pesawat Tempur Multirole Rafale yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

Dalam akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI, disebutkan kunjungan yang dilakukan Kamis (11/2/2021) ini membahas kerja sama antara Kemenhan dengan Dassault Aviation sekaligus perkenalan dengan perusahaan dirgantara Prancis yang membuat pesawat militer, jet regional, jet bisnis, dan pesawat jet.

Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hedrayudha mengharapkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis ini banyak memberi manfaat bagi kedua belah pihak, serta dapat memajukan industri pertahanan Indonesia.

“Semua pihak berharap pembahasan Offset pengadaan pesawat Rafale ini berjalan dalam suasana penuh kekeluargaan dan memberikan kemajuan di kedua pihak, serta segera dapat diwujudkan,” tulis akun @ditjenpohan.  (*/lk)

Komentar