Arya Sinulingga Merasa Tak Pantas Jadi Ketua Umum IA ITB

JurnalPatroliNews – Nama Arya Sinulingga tidak asing lagi di dunia alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Alumni Tekni Sipil ITB Angkatan 1989 ini sekarang adalah salah seorang Stafsus Menteri BUMN dan Komisaris PT. Inalum (Mind Id).

Sebelum berkecimpung di Kementerian BUMN, Arya Sinulingga berkarier di MNC Group. Ia pernah menjadi Direktur Holding selama enam tahun. Lalu menjabat posisi Wadirut iNews TV, Direktur Global TV, Dirut IDX Channel, Pemred RCTI, Pemred Global TV, dan Direktur News MNC.

Dengan pengalaman sebanyak itu, tidak aneh kalau menjelang pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni ITB yang akan digelar bulan Maret mendatang, nama Arya Sinulingga termasuk yang disebut-sebut layak bertarung di bursa calon ketua umum.

Dalam surat terbuka yang dikirimkannya, Arya Sinulingga menjawab pertanyaan sementara alumni ITB mengenai kesediaannya.

“Dalam waktu satu sampai dua bulan ini, banyak orang bertanya kepada saya apakah bersedia dan mau jadi Ketum Alumni ITB? Jawab saya: Tidak Bersedia,” tulis Arya Sinulingga.

Ia selanjutnya menguraikan sejumlah alasan mengapa dia enggan ikut bertarung memperebutkan posisi bergengsi itu.

Pertama, katanya, IA ITB adalah organisasi besar dengan anggota yg sangat besar. Kapasitas anggota IA ITB mulai dari Menteri sampai karyawan, mulai dari pengusaha sampai freelance.

Kedua, IA ITB merupakan instrumen pendukung terbesar untuk menaikkan ranking ITB dari 500 menjadi 300 di dunia.

Dengan demikian, menurut hematnya, ada tujuh kriteria yang harus dimiliki seorang calon Ketua Umum IA ITB.

Pertama, Ketua Umum IA ITB harusnya adalah orang yang independen dalam hal waktu dan keuangan.

Kemudian, Ketua Umum IA ITB bisa mendedikasikan waktunya untuk mengurus alumni-alumni ITB, tanpa mengganggu pekerjaannya sendiri.

“Dimana dia tidak lagi harus ambil cuti atau harus minta ijin untuk mengurus alumni ITB atau hanya menyisihkan waktunya hanya hari Sabtu,” ujar Arya Sinulingga.

Ketua Umum IA ITB, menurutnya, juga bisa mendedikasikan dana untuk membiayai organisasi dan tidak lagi berpikir uang untuk membiayai keluarga atau hidupnya.

“Ketua Umum IA ITB memiliki jaringan sampai mulai angkatan senior dan angkatan junior, karena IA ITB harus menyatukan semua potensi Alumni ITB untuk kemajuan alumni dan ITB,” sambungnya.

Juga tidak kalah penting, Ketua Umum IA ITB harus mampu merangkul semua kelompok di ITB dan bisa masuk ke dalam semua unsur. sentimen politik yang sdh ada saat ini.

Di sisi lain, Ketua Umum IA ITB juga harus mampu membuka ruang aktivitas baik bagi alumni senior maupun junior.

Terakhir, Ketua Umum IA ITB harus pernah terbukti mampu mengelola banyak orang dalam organisasi non profit.

“Jadi lebih baik saya tidak mau maju jadi Ketua IA ITB daripada nantinya saya tidak bisa mengurus IA ITB dan akhirnya IA ITB akan jadi organisasi biasa-biasa saja,” demikian Arya Sinulingga.

(rmol)

Komentar