AS Cabut Seribu Visa Pelajar dan Peneliti China

JurnalPatroliNews – Jakarta, Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan telah mencabut lebih dari seribu visa milik pelajar dan peneliti warga negara China yang berada di Negeri Paman Sam dampak pertikaian politik.

Dalam pidato 29 Mei 2020 ketika ketegangan antara China-AS meningkat di berbagai bidang, Trump menyatakan bahwa beberapa warga negara China yang ada di Amerika Serikat untuk belajar telah mencuri kekayaan intelektual.

Pencurian itu kata Trump membantu China terus maju dan berkembang berbekal ilmu yang telah dipelajari di AS.

Kementerian Luar Negeri AS kemudian mengungkap dampak setelah pernyataan tersebut. Sejak 1 Juni 2020 ada 1.000 visa milik pelajar dan peneliti China yang telah dicabut karena dianggap tidak memenuhi syarat.

“Mahasiswa pascasarjana dan peneliti berisiko tinggi yang dibuat tidak memenuhi syarat di bawah proklamasi ini mewakili sebagian kecil dari jumlah total mahasiswa dan cendekiawan China yang datang ke Amerika Serikat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir AFP, Kamis (10/9).

Kemenlu AS menolak memberikan rincian visa siapa saja yang telah dicabut, dengan alasan undang-undang privasi.

Sebagai catatan setidaknya hampir 370 ribu siswa dari China terdaftar di berbagai universitas di AS pada 2018 sampai 2019.

Di mana kehadiran mereka tidak bisa dipungkiri menawarkan pendapatan yang menguntungkan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi corona belakangan ini.

Beberapa aktivis Asia-Amerika telah memperingatkan bahwa perintah Trump menciptakan iklim kecurigaan di kampus, dengan mahasiswa keturunan Asia menghadapi pertanyaan tidak berdasar tentang niat mereka.

Di sisi lain, para pejabat AS mengatakan jumlah kasus spionase yang melibatkan China telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat AS pun menuduh China berusaha mencuri penelitian universitas AS tentang Covid-19.

(cnn)

Komentar