AS Sebut Perjanjian Damai Dagang dengan China Berakhir

JurnalPatroliNews – Jakarta – Direktur Kebijakan Perdagangan dan Manufaktur Amerika Serikat Peter Navarro mengatakan bahwa perjanjian perdagangan AS dengan China telah berakhir.

Navarro mengaitkan pengakhiran perjanjian itu sebagai bagian dari kemarahan Washington karena Beijing sebelumnya tidak memberikan peringatan tentang wabah virus corona.

“(Perjanjian dagang) itu sudah berakhir,” kata Navarro, kepada Fox News, dikutip dari Antara, Selasa (23/6).

Dia mengatakan titik balik untuk mengakhiri perjanjian dagang itu muncul ketika Amerika Serikat mengetahui tentang penyebaran virus corona sesaat setelah delegasi China meninggalkan Washington menyusul penandatanganan perjanjian Fase 1 pada 15 Januari.

“Itu pada saat mereka telah mengirim ratusan ribu orang ke negara ini (AS) untuk menyebarkan virus itu, dan hanya beberapa menit setelah roda naik ketika pesawat lepas landas, kami mulai mendengar tentang pandemi ini,” ujar Navarro.

Hubungan AS dan China telah mencapai titik terendah dalam beberapa tahun sejak pandemi virus corona yang bermula di China menghantam Amerika Serikat dengan keras. Presiden Donald Trump dan pemerintahannya berulang kali menuduh Beijing tidak transparan tentang wabah itu.

Trump memperbarui ancamannya untuk memutuskan hubungan dengan China pada Kamis lalu. Ancaman ini diberikan sehari setelah sejumlah diplomat tinggi AS mengadakan pembicaraan dengan Beijing.

Penasihat perdagangan AS mengatakan bahwa mereka tidak mempertimbangkan pemisahan hubungan ekonomi AS dan China sebagai pilihan yang layak.

Navarro telah menjadi salah satu pengkritik paling blak-blakan tentang China di antara penasihat senior Trump.

(cnn)

Komentar