Banjir Jakarta dan Corona, Pengusaha Hotel DKI Babak Belur. Ini Kata Ketua PHRI

JurnalPatroliNews – Jakarta, Banjir kian menekan bisnis hotel dan restoran di tengah pandemi. Padahal okupansi hotel sudah semakin baik, berdasarkan catatan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta.

Ketua DPD PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono mengatakan banjir memberikan dampak terhadap bisnis hotel. Tercatat ada beberapa hotel dan restoran yang terkepung air, khususnya daerah Kemang, Jakarta Selatan.

“Kita belum dapat laporan pasti, yang jelas Kemang parah, Thamrin dan Casablanca juga turun karena akses menuju ke sana juga tertutup pekan lalu. Okupansi ini sekarang tinggal 30%,” katanya kepada rekan media, dalam program Profit, Rabu (23/2/2021).

Padahal Sutrisno mengatakan okupansi hotel sudah mengalami perbaikan dari rata-rata 25% tahun lalu menjadi 40% di bulan ini. hal ini juga menyusul mulai banyaknya cara yang diselenggarakan di hotel seperti pernikahan dan meeting perusahaan/pemerintahan.

Walaupun secara cashflow perhotelan masih berupaya untuk bertahan di tengah situasi pandemi. Ditunjukkan dari efisiensi di segala lini operasional hotel dan perampingan jumlah karyawan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan di Jakarta lebat sampai 25 Februari 2021 mendatang. Iwan berharap ada usaha preventif dari Pemprov DKI lebih sehingga tidak terjadi banjir susulan di ibu kota. Jika ini terjadi, Iwan menjelaskan akibatnya perjanjian booking hotel atau penggunaan meeting room maupun acara pernikahan bisa dibatalkan.

“Terutama misalkan tadinya yang mau lakukan wedding atau meeting itu bisa batal akibat banjir,” jelasnya.

Sutrisno juga berharap pemerintah kian mendorong permintaan rapat-rapat atau meeting untuk menolong hotel di masa pandemi. Serta masih dibutuhkan insentif-insentif fiskal terkait pengurangan perpajakan dan subsidi karyawan.

Sebelumnya, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan aktivitas bisnis dan dunia usaha di DKI Jakarta sangat terdampak banjir.

“libur weekend adalah peluang memperbaiki cashflow, tapi sirna dengan datangnya banjir cuaca ekstrem yang melanda Jabodetabek dan curah hujan tinggi menimbulkan banjir yang tidak dapat dihindari,” dalam keterangan resmi dikutip Senin (22/2/2021).

Dari ceritanya, juga mendapat info pengunjung di salah satu mal di daerah Jakarta Selatan hanya 30%-40%. Makanya dia berharap Pemerintah DKI Jakarta dapat mengantisipasi banjir sejak dini dengan perbaikan drainase, revitalisasi sungai dan setu, sehingga tidak mengganggu berbagai aktivitas perekonomian dan ruang gerak masyarakat.

(*/lk)

Komentar