Banjir Karangan Bunga di Tengah Isu Kudeta, Demokrat Sindir Moeldoko

JurnalPatroliNews, Jakarta – Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyindir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mendapatkan banyak karangan bunga di tengah isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Rachland menyebut karangan bunga itu sebagai upaya menutupi rasa malu Moeldoko.

“Jumlah karangan bunga itu menggambarkan seberapa banyak rasa malu yang mau ditutupi,” kata Rachland sebagaimana dikutip dari akun Twitternya @RachlanNashidik, Kamis (11/2/2021) malam.

Hingga berita ini ditulis, cuitan Rachland mendapatkan 147 retweet, 14 tweet kutipan, dan 940 suka. Cuitan itu diposting hari ini pukul 19.56 WIB.

Netizen langsung beraksi merespons cuitan Rachland. Seorang pengguna Twitter dengan nama akun @abdoel2five menyindir balik anak buah AHY itu. “Mungkin itu perasaan anda saja,” cuit @abdoel2five.

Netizen dengan nama akun @faith_khalaf menyebut karangan bunga kepada Moeldoko dikirim oleh orang gila. “Maling mau rampok dirumah orang lalu ketahuan sama pemilik rumah, tetiba ada pendukung maling kirim karangan bunga dan dukungan untuk merampok… Tuh orang udah gila semua 🤣🤣,” jelas @faith_khalaf.

Netizen dengan nama akun @selamatpagidun5 menyebut karangan bunga itu dikirim oleh golongan yang sama yakni pendukung pemerintah. “Modusnya selalu sama,kirim karangan bunga, paling dari golongan itu2 aja,” cuit dia.

Berdasarkan foto yang diterima MNC Portal Indonesia, karangan bunga tersebut bertuliskan ‘Kita Petani Bersama Moeldoko.’ Bunga tersebut dikirim oleh warga bernama Diah Indarti dari Relawan Petani Bersatu.

Kemudian karangan bunga juga datang dari Jhonny Tio Doran Jete Indonesia. Karangan bunga itu berisi tulisan ‘Semangat Selalu Pak Moeldoko Pantang Mundur.’

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Demokrat AHY menyebut ada pejabat pemerintahan yang terlibat dalam upaya pengambilalihan paksa kursi yang didudukinya. Tak tanggung-tanggung, AHY menyebut orang itu berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi.

AHY juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi hal ini. Selain pihak eksternal, ada pula pihak internal yang terlibat dalam gerakan ini. Mereka terdiri atas kader Demokrat aktif, kader tidak aktif, kader yang sudah diberhentikan, dan kader yang keluar dari Demokrat.

Sementara itu, politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya mengungkap bahwa pejabat di dekat lingkaran Jokowi yang diduga terlibat pengambilalihan paksa kursi pimpinan partai berlogo segitiga Mercy itu adalah KSP Moeldoko.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata @Andiarief__

Moeldoko sudah membantah isu ini. Ia menegaskan tidak ada rencana kudeta kursi pemimpin Demokrat. Mantan Panglima TNI itu juga menegaskan hal tersebut adalah urusan dirinya dan jangan dikaitkan dengan Istana atau Presiden Jokowi.

Belakangan, Mensesneg Pratikno mengungkapkan bahwa Istana tidak akan memberi jawaban atas surat yang dikirimkan AHY. Pasalnya, isu kudeta ini adalah permasalahan internal partai.

(okz)

Komentar