Baru Pertama Kali Ada!! Teten Mau Bikin Koperasi Tanah, 2 Ha /KK, Ini Lengkapnya

JurnalPatroliNews-Jakarta,– Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut sedang membuat pilot project untuk pembangunan koperasi tanah. Koperasi di sektor tanah ini menjadi hal yang baru karena belum pernah ada sebelumnya.

“Kami sekarang sedang fokus akan membuat pilot project untuk pembangunan koperasi tanah diintegrasikan dengan program bantuan perhutanan sosial dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ATR/BPN. Ini kita akan fokus mengembangkan koperasi sektor riil yakni koperasi tanah yang saat ini koperasi di sektor riil belum begitu berkembang, kebanyakan koperasi di sektor perdagangan maupun koperasi simpan pinjam,” kata Teten dalam acara MarkPlus Government Roundtable melalui virtual, Senin (29/6/2020).

Dengan koperasi tanah ini, masyarakat bisa meminjam 2 hektare (Ha) tanah per Kartu Keluarga (KK) selama 35 tahun. Periode waktu itu bisa diperpanjang menjadi 35 tahun lagi sehingga totalnya menjadi 70 tahun.

“Kita sekarang memberikan pinjaman kepada rakyat berupa tanah 2 Ha per KK selama 35 tahun dan bisa diperpanjang 35 tahun lagi. Jadi rakyat dipinjamin tanah 2 Ha selama 70 tahun. Ini kita akan konsolidasi dalam skala bisnis misalnya 100-200 Ha,” ucapnya.

Di wilayah Jawa, Teten bilang, sudah melakukan mapping dengan Perhutani. Pihaknya akan mempersiapkan lahan untuk ditanami komoditas pangan dan buah yang masih impor.

“Kalau di Jawa sudah mapping dengan Perhutani, kita akan buat koperasi tanah yang cukup besar yaitu untuk komiditi padi, jagung, garam, di mana kita masih impor jadi kita bisa subsidi. Juga untuk buah segar, buah tropis kita mau mangga, manggis, durian atau apa itu di market permintaannya cukup besar,” jelasnya.

Dengan begini diharapkan dapat menambah pilihan koperasi untuk membantu UMKM. Ke depan dirinya juga akan mengusulkan agar koperasi simpan pinjam bisa memperkuat akuntabilitasnya sehingga bisa menjadi penyaluran pembiayaan untuk UMKM.

“Banyak koperasi simpan pinjam yang anggota dan nasabahnya itu justru pelaku UMKM. Jadi saya melihat misalnya koperasi simpan pinjam, juga koperasi syariah itu efektif sebenarnya untuk menjadi penyaluran pembiayaan untuk UMKM karena koperasi lebih paham anggotanya yang kebanyakan UMKM,” tandasnya. (lk/*)

Komentar