Belum Ada Obat Definitif, BPOM Ungkap : 31 Kandidat Vaksin COVID-19 Baru Masuk Uji Klinis

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa saat ini belum ada obat maupun vaksin yang definitif digunakan untuk penanggulangan maupun pencegahan COVID-19. Semuanya baru masuk tahap penelitian dan pengembangan, termasuk 31 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dalam tahap uji klinis di Indonesia.

“Saat ini belum ada baik obat maupun vaksin yang definitif sebagai penanggulangan maupun pencegahan COVID-19, yang ada masih obat uji. Kita berlomba untuk melakukan penelitian pengembangan, dan BPOM mendukung penelitian yang dilakukan peneliti maupun industri, akademisi,” kata Deputi Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif BPOM, Rita Endang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR terkait Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Rita menjelaskan, penelitian obat dan vaksin di Indonesia leading sector-nya adalah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui konsorsium riset dan inovasi. Serta mengamati penelitian global dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, negara-negara maju. “Kita mengacu untuk memperoleh informasi tepat terkait Covid-19,” katanya.

Terkait pengembangan vaksin, Rita memaparkan, bahwa berdasarkan data 25 Agustus 2020, ada 31 kandidat vaksin yang masuk tahap uji klinik. Untuk di Indonesia, BPOM mendampingi 3 vaksin yakni, kerja sama Bio Farma dengan Sinovac Biotech, China, dan Kimia Farma dengan G-42, Uni Emirat Arab (UEA). Kedua produsen ini menggunakan platform inactivated virus. Serta, vaksin kerja sama Kalbe Farma dengan Geneksin yang menggunakan platform DNA.

“Ketiga vaksin yang sedang dikawal BPOM. Ada 142 masih tahap preclinic dengan binatang percobaan,” kata Rita.

Adapun vaksin Merah Putih kebanggaan Indonesia, sambung Rita, BPOM sangat mendukung pelaksanaan pengembangan vaksin Merah Putih ini, bersama-sama dengan konsorsium riset dan inovasi yang mana, BPOM terlibat di dalamnya.

“Dari hulu, kami bersama-sama Eijkman, Menristek BRIN, identfikasi antigen, pembuatan sit-virus Indonesia, prototipe vaksin, dan ditargetkan selesai 2021,” katanya.(lk/*)

Komentar