Biaya Internet Masih Mahal, Luhut: Itu Menghambat Pengembangan Digitalisasi Indonesia

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Biaya Internet yang mahal adalah salah satu hal yang menghambat pengembangan Digitalisasi di Indonesia, demikian yang dikeluhkan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).

“Hal inilah, yang harus menjadi perhatian kita bersama, bukan hanya pemerintah, namun juga dorongan dari Asosiasi, Pemerintah juga akan terus mendorong mengatasi kesenjangan Digital yang terjadi,” ujar Luhut dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021, Minggu (12/12).

“Akses layanan Telekomunikasi masih belum menjangkau semua Desa di Indonesia. Selain itu, rendahnya tingkat kecepatan Jaringan juga jadi kendala dalam menumbuhkan Ekonomi Digital. Belum lagi kesenjangan Internet juga terjadi karena biaya yang mahal, memungkinkan Internet hanya bisa diakses mereka yang mampu secara ekonomi,” ungkapnya.

Bank Dunia (World Bank) juga menyebut, kesenjangan Digital akan Akses Internet di Indonesia masih begitu lebar, terbukti sebanyak 49% penduduk dewasa di Indonesia masih belum memiliki akses internet.

“Mungkin ada beberapa masyarakat yang tidak bisa berpartisipasi dalam Teknologi Digital ini dan mereka bisa tertinggal. Hampir separuh dari masyarakat dewasa di Indonesia tidak bisa mengakses internet. Dan artinya mereka tidak bisa memanfaatkan buah dari teknologi digital ini,” kata Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang berada pada kelompok 10 persen distribusi pendapatan tertinggi memiliki kemungkinan mendapatkan Konektivitas lima kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang berada pada kelompok 10 persen Distribusi pendapatan terendah.

Komentar