JurnalPatroliNews, Jakarta – Spekulasi majunya dua politikus ‘Gaek’ Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla (JK) maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 bisa saja jadi kenyataan. Namun, ini menandakan mandeknya regenerasi.
Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam berpendapat bahwa di dalam politik semua kemungkinan selalu ada.
“Apalagi melihat politik internasional dengan menangnya Biden dan Mahathir Mohammad sehingga menginspirasi tokoh-tokoh politik tua di Indonesia,” ujar Arif Nurul Imam kepada rekan media, Selasa (26/1/2021).
Arif menilai kalau dilihat dari syarat dukungan partai politik (parpol), Megawati dan Jusuf Kalla memiliki peluang untuk memperoleh dukungan parpol.
“Karena mereka merupakan para dedengkot politik,” tuturnya.
Hanya saja, menurut dia, kalau melihat peluang dari sisi elektabilitas sampai saat ini, kedua tokoh tersebut masih jauh untuk memiliki peluang menang jika benar maju dalam pilpres.
“Di sisi lain, jika kedua tokoh tersebut maju juga bisa dibaca sebagai gejala mandeknya regenerasi kepemimpinan di level nasional,” ujarnya.
Lalu, apakah masyarakat lebih suka tokoh tua atau yang muda untuk pilpres? “Tentu masih sangat dinamis. Namun pemilih 2024 didominasi oleh pemilih milenial, sehingga kemungkinan mereka lebih memilih tokoh muda dengan harapan ada perubahan dan terobosan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun (RH) memprediksi Megawati dan Jusuf Kalla (JK), kembali bertarung ke dalam Pilpres. Prediksi itu disampaikannya pada video berjudul ‘BUKAN TIDAK MUNGKIN 2024 JK DAN MEGA NYAPRES LAGI!!’ yang tayang di Channel YouTube Refly Harun.
(*/lk)
Komentar