BPOM Awasi Uji Klinis Sinovac Meski Izin Darurat Telah Terbit

JurnalPatroliNews – Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan terus memantau uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 asal Sinovac di Bandung, Jawa Barat meskipun izin penggunaan darurat (EUA) telah terbit.

“Kita terus melakukan berbagai cara preventif meski sudah divaksin, efikasi vaksin ini 65,3 persen, cukup untuk meyakinkan kita bahwa vaksin tersebut efektif digunakan, sambil terus kita pantau selama 6 bulan uji klinis, ini kan baru 3 bulan,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito, di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin (11/1).

Diketahui, EUA diterbitkan BPOM menggunakan data interim 3 bulanan dari uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung. Data lengkap terkait uji klinis fase 3 baru akan rampung pada Mei 2021.

Sepanjang perjalanan vaksinasi Covid-19, Penny juga menegaskan akan terus mengawal mutu vaksin, mulai dari distribusi hingga proses vaksinasi kepada masyarakat.

“BPOM akan terus mengawal mutu vaksin sepanjang jalur distribusi mulai keluar dari industri farmasi hingga vaksinasi pada masyarakat,” ujarnya.

Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis : Efikasi Vaksin Covid-19

Penny mengatakan pengawasan distribusi vaksin Covid-19 di daerah akan dilakukan oleh balai BPOM di setiap daerah kabupaten/kota. Dinas kesehatan juga akan mengawasi proses vaksinasi Covid-19 ke masyarakat.

“Pengawalan distribusi akan diawasi oleh kantor-kantor balai BPOM di seluruh Indonesia dengan melakukan pendampingan dinas kesehatan terkait untuk pemenuhan standar cara distribusi obat yang baik,” ujarnya.

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal vaksin Covid-19 Sinovac.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan dimulai pada Rabu, 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo dan jajarannya akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19. Selanjutnya vaksinasi akan menyasar kalangan tenaga kesehatan dan kelompok prioritas lainnya.

(cnn)

Komentar