Calon Kepala Daerah di Sulut Juga Berpotensi Dibiayai Cukong

JurnalPatroliNews – Manado,– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan hampir 92 persen calon kepala daerah di seluruh Indonesia dibiayai oleh cukong.

Potensi ini tidak menutup kemungkinan juga terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).

Apalagi di daerah yang memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah.

Dosen Kepemiluan FISIP Universitas Sam Ratulangi, Ferry Liando mengatakan kebiasaan tersebut sebenarnya sudah lama dipraktikan.

Kata Ferry Liando, meski tidak semua calon melakukan itu, namun keterlibatan penumpang gelap di pilkada sudah santer terdengar.

“Para pemilik modal berusaha membiayai para calon dengan tujuan menguasai sumber daya alam di suatu daerah. Jika calon yang disponsori menang, timbal baliknya adalah kemudahan perizinan, proyek hingga mempengaruhi kebijakan yang berkaitan usaha di suatu wilayah,” kata Liando kepada JurnalPatroliNews, Minggu (14/9/2020).

Olehnya kata Ferry, sangat wajar jika ada sawah rakyat berubah menjadi kawasan perhotelan.

Tanah diratakan untuk rumah toko, serta izin penambangan.

Modusnya lanjut Ferry, beragam.

Biasanya calon mengajukan penawaran lewat proposal ke pemilik modal, atau sang cukong yang menghubungi langsung.

“Makanya mahar pencaloan menjadi kebiasaan di sebagian parpol, penyebabnya karena ada permainan pihak ketiga,” bebernya.

Ia menambahkan, penumpang gelap di pilkada menjadi sangat berbahaya, sebab kekuatan modal menjadi dominan dalam proses pemenangan.

“Sudah ada investigasi awal soal potensi SDA sebelum akhirnya mensponsori calon tetentu. Benar apa yang disinggung pak Menteri Mahfud MD,” tandas Wakil Sekjen Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) itu.

(Alfrits Semen)

Komentar