Covid-19: AS Catat Rekor Kasus Positif Covid-19 Harian Tertinggi, Total Sebenarnya ‘Diperkirakan Sudah Mencapai 20 Juta’

JurnalPatroliNews – Amerika Serikat mencatat rekor kasus positif Covid-19 harian tertinggi dengan 40.000 kasus, pada Kamis (25/06) waktu setempat.

Berdasarkan himpunan data Universitas Johns Hopkins, jumlah tersebut melampaui rekor harian sebelumnya, yakni 36.400 kasus pada 24 April.

Secara keseluruhan, AS melaporkan sebanyak 2,4 juta kasus positif virus corona dan 122.370 orang meninggal dunia, lebih banyak dari negara-negara lain.

Lonjakan kasus ini mendorong sejumlah kota dan negara bagian untuk menunda rencana pembukaan kembali, semisal Texas.

Setidaknya 20 juta orang di AS mungkin sudah terinfeksi Covid-19, menurut perkiraan terbaru yang dikatakan para pejabat kesehatan.

Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan jumlah kasus mungkin 10 kali lebih tinggi dari angka yang dilaporkan.

Hal itu terungkap ketika negara bagian Texas menunda rencana pembukaan kembali wilayahnya karena jumlah infeksi dan pasien rawat inap Covid-19 melonjak.

Beberapa negara bagian selatan dan barat telah melaporkan jumlah kasus yang memecahkan rekor sebelumnya dalam beberapa hari terakhir.

University of Washington memperkirakan akan ada 180.000 kematian di AS pada bulan Oktober – atau 146.000 kematian, jika 95% orang Amerika memakai masker.

Apa yang dikatakan CDC?

“Perkiraan terbaik kami saat ini adalah bahwa untuk setiap kasus yang dilaporkan, sebenarnya ada 10 infeksi lain,” kata Direktur CDC Dr Robert Redfield kepada wartawan.

Ini karena pengujian terbatas pada orang dengan gejala dan pembawa virus tanpa gejala tidak diuji, katanya.

“Kami mungkin melihat sekitar 10% dari wabah dengan metode yang kami gunakan untuk diagnosis antara bulan Maret, April dan Mei,” katanya.

Dr Redfield mengatakan bahwa antara 5% hingga 8% dari populasi telah terpapar virus itu dan mendesak orang Amerika untuk menjaga jarak sosial, memakai masker dan mencuci tangan.

“Ketika kita memasuki musim gugur, di musim dingin, itu akan menjadi mekanisme pertahanan yang sangat, sangat penting,” katanya.

Apa yang terjadi di Texas?

Negara bagian ini, salah satu di AS yang paling dulu mempersiapkan langkah pelonggaran lockdown, telah mencatat ribuan kasus baru.

Hal itu mendorong Gubernur Republik Greg Abbott untuk menghentikan sementara rencana pembukaan kembali.

“Jeda sementara ini akan membantu negara bagian kita menghambat penyebaran virus sampai kita memasuki fase selanjutnya dengan membuka negara bagian ini untuk bisnis,” katanya.

Negara-negara bagian lain, termasuk Alabama, Arizona, California, Florida, Idaho, Mississippi, Missouri, Nevada, Oklahoma, Carolina Selatan, dan Wyoming, semuanya telah mencatat rekor peningkatan harian.

Lebih dari 36.000 kasus baru AS dikonfirmasi pada hari Rabu – tidak jauh dari jumlah rekor 36.426 kasus yang tercatat pada 24 April.

Sementara beberapa peningkatan kasus terjadi karena adanya peningkatan pengujian, tercatat pula kenaikan tingkat hasil positif di beberapa daerah.

Pada hari Rabu, New York, New Jersey dan Connecticut mengatakan mereka akan meminta orang-orang yang bepergian dari delapan negara bagian – Alabama, Arkansas, Arizona, Florida, North Carolina, Carolina Selatan, Texas dan Utah – untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Di California, yang melaporkan rekor 7.149 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Rabu, Walt Disney mengatakan pihaknya menunda pembukaan kembali Disneyland Park dan Disney California Adventure Park yang sebelumnya dijadwalkan pada 17 Juli.

Perusahaan itu mengatakan mereka perlu mendapat persetujuan dari pejabat pemerintah.

Gubernur Gavin Newsom mengatakan negara bagian itu telah melakukan lebih dari satu juta tes selama dua minggu terakhir, dengan sekitar 5% hasilnya positif.

Newsom telah mewajibkan semua orang memakai masker di tempat publik.

Uni Eropa dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk melarang warga AS memasuki kawasan itu ketika nantinya dibuka untuk turis internasional tanggal 1 Juli. (BBC Indonesia)

Komentar