Covid-19: Jumlah Infeksi Virus Corona Mencapai 10 Juta di Seluruh Dunia

JurnalPatroliNews,– Jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia telah melewati tonggak sejarah, yaitu 10 juta kasus, seperti diungkapkan Universitas Johns Hopkins di AS.

Virus itu muncul kali pertama di China pada akhir tahun lalu dan sejak itu menyebabkan lebih dari 500.000 kasus kematian, demikian laporan universitas tersebut.

Separuh kasus di dunia terjadi di AS dan Eropa, namun Covid-19 saat ini berkembang pesat di Amerika Serikat.

Virus ini juga menyerang Asia Selatan dan Afrika, yang diperkirakan belum akan mencapai puncaknya hingga akhir Juli.

Wabah masih menyebar di banyak bagian dunia, dengan satu juta kasus baru tercatat dalam enam hari terakhir.

AS telah melaporkan total 2,5 juta kasus dan 125.000 kematian akibat Covid-19 sejauh ini – lebih banyak dari negara lain.

Negara bagian AS yang sudah mencabut kebijakan karantina wilayah (lockdown) dalam beberapa pekan terakhir – terutama di wilayah selatan – telah melaporkan adanya peningkatan infeksi baru.

Lonjakan ini menyebabkan para pejabat di Texas, Florida dan negara-negara bagian lainnya, kembali memperketat pembatasan aktivitas bisnis.

Statistik dari sejumlah negara negara menunjukkan bahwa orang-orang dari kelompok etnis kulit hitam dan Asia lebih cenderung terpapar virus dibandingkan warga kulit putih.

Negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua adalah Brasil, dengan total 1,3 juta kasus, dan kematian lebih dari 57.000 jiwa.

Walaupun ada gelombang infeksi baru, negara bagian Rio de Janeiro mengatakan kemungkinan mereka akan membuka kembali stadion sepak bola bagi penonton mulai 10 Juli – awalnya kapasitas penonton dibatasi sepertiga.

Pada Minggu (28/06), China telah memberlakukan kebijakan karantina wilayah di dekat Beijing untuk mengekang wabah baru.

Hampir setengah juta orang akan dilarang bepergian masuk dan keluar dari wilayah Anxin di provinsi Hebei.

Di Inggris – negara dengan jumlah kematian terbanyak di Eropa Barat – pemerintah mengatakan dapat memberlakukan karantina wilayah tingkat lokal pertama menyusul lonjakan kasus baru di kota Leicester, Inggris.

Pekan lalu, Minggu (21/06), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lonjakan kasus Covid-19 terbesar di dunia dalam satu hari.

Dari total kematian akibat Covid-19, Brasil mencatat angka terbanyak kedua di dunia setelah AS.

Pada Minggu (21/06), Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan 641 orang telah meninggal dunia akibat virus corona selama 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah kematian di Brasil mencapai 50.617 orang. Jumlah kasus positif Covid-19 di Brasil lebih dari satu juta.

Hanya AS yang melaporkan angka lebih buruk, yaitu 2,2 juta kasus dan hampir 120.000 orang meninggal dunia.

Di tengah kondisi ini, ribuan pendukung dan penentang Presiden Jair Bolsonaro turun ke jalan, pada Minggu (21/06).

Para demonstran antipemerintah menyerukan agar Bolsonaro dimakzulkan setelah seorang mantan ajudannya ditangkap pada Kamis (18/06).

Di sisi lain, para pendukungnya berargumen Kongres dan Mahkamah Agung mencoba membatasi wewenang sang presiden.

Karantina wilayah alias lockdown tidak diberlakukan di Brasil. Negara bagian dan kota-kota menerapkan kebijakan masing-masing.

Kekhawatiran sebagian kalangan adalah sistem kesehatan di sejumlah tempat tidak mampu menangani pasien ketika virus menyebar dengan cepat di kawasan permukiman dan lokasi terpencil, seperti masyarakat adat yang sulit mengakses layanan kesehatan. (BBC Indonesia)

Komentar