Dengan Dalih Agama, Jaksa Turki Sebut Harun Yahya Mencuci Otak Wanita-wanita Muda

JurnalPatroliNews – Jakarta, Penulis kontroversial, Adnan Oktar, atau yang lebih dikenal sebagai Harun Yahya dinyatakan bersalah atas belasan tindak pidana oleh pengadilan Istanbul, Turki.

Salah satunya melakukan skema perekrutan pada organisasi yang dipimpinnya, melalui praktik mencuci otak wanita-wanita muda.

Seperti dilansir media lokal Turki, Daily Sabah, Selasa (12/1/2021), Oktar yang berusia 64 tahun yang memiliki banyak pengikut ini dijuluki sebagai pemimpin kultus, yang dianggap sebagai organisasi kriminal oleh jaksa Turki.

Dalam dakwaannya, jaksa Turki menyebut organisasi yang dipimpin Oktar terlibat dalam skema perekrutan sejak akhir tahun 1990-an. Pada praktiknya, organisasi ini disebut mencuci otak wanita-wanita muda yang bergabung dengan kelompok mereka.

“Organisasi tersebut menggunakan anggota-anggotanya yang tampan untuk menipu para gadis dan wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita-wanita secara seksual dan diperas terlebih dulu oleh para anggota yang berpura-pura bahwa hubungan mereka terekam dalam video,” sebut jaksa Turki dalam dakwaannya.

“Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama,” imbuh dakwaan tersebut.

Pada Senin (11/1) waktu setempat, Oktar dijatuhi vonis total 1.075 tahun 3 bulan penjara oleh pengadilan setempat.

Dia dinyatakan bersalah atas berbagai tindak pidana mulai dari mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, melakukan spionase politik atau militer, membantu Kelompok Teroris Gulenist (TFO), melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penganiayaan seksual, merampas kebebasan orang lain, penyiksaan, menganggu hak atas pendidikan, mencatat data pribadi dan membuat ancaman.

Oktar diadili bersama 236 terdakwa lainnya sejak September 2019. Dia bersama puluhan pengikutnya ditangkap dalam serangkaian operasi nasional tahun 2018 lalu. Dakwaan setebal 499 halaman menggambarkan Oktar dan pengikutnya sebagai geng kriminal yang berkembang pesat dalam pemerasan, pencucian uang dan serentetan tindak kejahatan lainnya.

Menurut jaksa penuntut, Oktar lebih dari seorang pria yang memberikan ceramah bertele-tele tentang agama dan teori konspirasi sambil dikelilingi oleh pria dan wanita muda berpakaian menarik dengan riasan tebal.

Mantan pengikut Oktar dan keluarga dari wanita muda yang diduga dicuci otaknya oleh kelompok Oktar, telah muncul ke publik selama penyelidikan berlangsung. Mereka menceritakan ancaman, penindasan dan pemerasan yang mereka alami demi menjaga para pengikut tetap bergabung dalam kelompok Oktar dan secara membabi-buta tunduk pada perintah Oktar.

(*/lk/ln)

Komentar