Direktur Pancasila: Penempatan Mayjen TNI Untung Budiharto Menjabat Pangdam Jaya Jangan Kaitkan Dengan Tim Mawar

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Direktur Klinik Pancasila, dr Dody Susanto meminta semua pihak tidak mengaitkan Tim Mawar dengan penempatan Mayor Jenderal (Mayjen) Untung Budiharto sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya menggantikan Mayjen Mulyo Aji.

Dody tidak ingin masa lalu yang sudah selesai proses hukumnya diungkit-ungkit terus. 

“Sudahlah, proses hukum perkara Tim Mawar telah selesai dan berkekuatan hukum tetap sejak tahun 2000. Pak Mayjen Untung Budiharto sendiri sudah melewati masa-masa tersebut dan enggak baik Tim Mawar dikait-kaitkan terus dengan kebijakan Panglima TNI,” kata Dody Susanto saat dihubungi rekan media melalui seluler, Sabtu, 8 Januari 2022.

Pernyataan Dody Susanto tersebut menanggapi statement Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Tioria Pretty yang mengecam tindakan Panglima TNI memberikan promosi jabatan kepada Mayjen Untung Budiharto sebagai Pangdam Jaya.

KontraS, kata Dody, menyebut Panglima TNI salah menempatkan Mayjen Untung sebagai Pangdam Jaya karena termasuk dalam daftar anggota Tim Mawar yang dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono pada Juli 1997.

KontraS juga menuding Tim Mawar ditengarai berada di belakang peristiwa kerusuhan 22 Mei di sekitar Badan Pengawas Pemilu dan kawasan Jalan Thamrin, Jakarta pada tahun 1997.

Dimana, di dalamnya, terdapat nama Kapten Inf. Untung Budiarto serta 9 anggota TNI lainnya yakni Kapten Inf. F.S Multhazar, Kapten Inf. Nugroho Sulistiobudi, Kapten Inf. Julius Stefanus, Kapten Inf. Dadang Hindrayuda, Kapten Inf. Joko Budi Utomo, Kapten Inf. Fauka Nurfarid, Serka Sunaryo, Serka Sigit Sugianto, dan Sertu Sukadi.

Dody menilai, Tim Mawar dahulunya memang TNI. Hanya saja, saat ini sudah tidak ada lagi kaitanya dengan institusi TNI.

Begitupun pengangkatan Mayjen Untung sebagai Pangdam Jaya tentunya bukan tanpa proses, tetapi melewati beberapa proses kenaikan pangkat yang wajib ditempuh oleh prajurit TNI.

“Saya berharap ke depan tidak ada lagi pihak-pihak yang mempermasalahkan keputusan yang sudah ditetapkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa,” harap mantan Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna periode tahun 2005 – 2010 ini.

Adapun terkait penolakan KontraS terhadap pengangkatan Mayjen Untung sebagai Pangdam Jaya, itu adalah hal biasa.

“Yang jelas semua perwira tinggi berhak mendapat kenaikan, baik pangkat maupun jabatan dalam kariernya, dan saya secara pribadi mengenal Mayjen Untung Budiharto dengan segala kejujuran dan kesederhanaannya,” kata dr. Dody.

Komentar