Ditengah Guyuran Hujan! Orang Tua Murid Minta Dialog dengan Wali Kota Depok, Kisruh SDN Pondokcina 1 Dihapus Demi Masjid

Sementara untuk siswa kelas III, IV dan V belajar di SDN Pondokcina 3 dengan jam belajar 11.00 hingga 15.00 untuk kelas III dan pukul 12.30 hingga 17.00 untuk kelas IV dan V.
Untuk itu, lanjut Kurnia, dia menginginkan Wali Kota Depok Mohammad Idris agar dapat bertemu dengan para orang tua siswa SDN Pondokcina 1 untuk membahas hal tersebut. “Ayo bapak Wali Kota, cobalah berdialog dengan kami para orang tua, tolonglah keluhan kami murni,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan pemerintahannya saat ini mengusung visi sebagai kota pendidikan, sehingga kisruh SDN Pondokcina 1 diharapkannya tidak dipolitisasi.

“Di dalam visi, RTRW-nya Depok itu sebagai kota pendidikan, tidak mungkin menelantarkan siswa, apalagi ini masih calon generasi bangsa kita yang akan datang,” kata Idris di sela kegiatannya, Selasa, 15 November 2022.

Idris mengatakan, lahan yang tengah dipersiapkan Pemerintah Kota Depok sebagai ganti pembangunan Masjid Margonda Raya memang dipersiapkan untuk SMP Negeri bukan SDN Pondokcina 1. Alasannya, untuk mewujudkan visi kota pendidikan tersebut.
“Cuma permasalahan teknis, pertama kita akan menambah pembangunan penyelenggaraan SMPN di Kecamatan Beji khususnya di Pondokcina, SMPN 34,” kata Idris.

Idris mengatakan, pembangunan gedung SMPN 34 akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang, karena APBD di tahun 2023 telah disiapkan untuk pembebasan lahan. “Karena birokrasinya begitu, enggak simsalabim,” kata Idris.

Setelah gedung SMPN 34 selesai, Idris menambahkan, akan memikirkan nasib gedung SDN Pondokcina 1. “Untuk yang SD ini, kami juga sudah merencanakan pembelian lahan untuk kami bangunkan sekolah yang lebih representatif, daripada di pinggir jalan yang membahayakan, itu yang kami pikirkan,” kata Idris.

Untuk itu Idris meminta agar seluruh pihak tidak melakukan aksi provokatif terhadap rencana relokasi SDN Pondokcina 1. “Depok yang sudah harmoni dan nyaman jangan diutak-atik apalagi dipolitisasi,” kata Idris.

“Tolong sabar sebentar, hindari segala tindakan provokasi dan lakukan klarifikasi kepada kami, Kepada Dinas Pendidikan khususnya, untuk kita bisa sama-sama merasakan kenyamanan,” tambahnya.(*)

Komentar