Elit Politik Hentikan Polemik, Fokus Hadapi Pandemi

JurnalPatroliNews, Jakarta – Pandemi covid-19 di dunia termasuk di Indonesia masih terus berlangsung. Data yang tercatat di website resmi Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional tercatat hingga Selasa 2 Februari 2021 jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1 juta kasus atau lebih tepatnya 1.099.687 kasus.

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mencermati hal ini dan berharap semua elit politik dapat memfokuskan dalam penanganan pandemi covid 19 ini.

“Energi bangsa ini harus di fokuskan pada penyelesaian problem mengatasi Covid-19 dan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi dengan cara semua elit politik menghentikan polemik persoalan internal partai politik,” jelas Benny (3/2/2021).

Selain itu Benny berharap bahwa para elit politik dapat mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa yaitu musyawarah dan mufakat.

“Persoalan dalam partai politik hendak nya di selesai dengan cara musyarah mufakat tidak perlu menguras energi melibat publik untuk berpolemik,” tambahnya.

Kedepannya bangsa membutuhkan kebersamaan dan persatuan anak bangsa untuk mengatasi masalah Covid-19 dan dampaknya dalam ekonomi dan kehidupan masyarakat dan ruang publik harus diisi dengan hal positif.

“Ruang publik diisi dengan hal positif dan harapan optimis agar bangsa keluar dari problem global akibat Covid-19 menimbulkan krisis ekonomi global,” tuturnya.

Pendiri Setara Institute ini menjelaskan bahwa Pentingnya ruang publik di Banjiri dengan semangat kebersamaan dan keluar dari lingkaran keperdulian mementingkan cara berpikir sempit untuk kepentingan ego pribadi.

Benny menhelaskab seharusnya ruang publik mengutamakan keadaban politik.

“Politik beradaban tundukan pada norma kemanusiaan kan keadilan. Kedepan ruang publik mengarus utamakan keadaban politik yang mengaktualisasikan nilai , Ketuhanan , kemanusiaan , persatuan , kerakyatan , keadilan dalam keutamaan politik,” tegas Benny.

Ini ditegaskan oleh Habermas, ruang publik memiliki peran yang cukup berarti dalam proses berdemokrasi. Ruang publik merupakan ruang demokratis atau wahana diskursus masyarakat, yang mana warga negara dapat menyatakan opini-opini, kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan mereka secara diskursif.

“Penting ruang publik di hiasi dengan ide – ide untuk mewujudkan cita pendiri bangsa yakni politik kesejahteraan menjadi habitus partai politik,” tutupnya

(*/ay)

Komentar