Erick Thohir Jamin Vaksin Corona Halal

JurnalPatroliNews – Jakarta, Menteri BUMN Erick Thohir menjamin vaksin corona (covid-19) halal bagi umat Islam. Rencananya, vaksin itu akan diproduksi mulai awal tahun depan.

Erick mengatakan jaminan halal vaksin corona sudah dipantau sejak tahap uji klinis pertama oleh PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat. Jaminan ini diberikan dengan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selanjutnya, jaminan halal juga akan diuji di China yang menjadi mitra pemerintah dalam pengembangan vaksin covid-19.

“Kami pastikan vaksin ini halal dan sesuai standar karena itu saya mengirimkan ke BPOM dan insyaallah ke China pada Oktober ini bersama MUI,” ujar Erick dalam webinar Transportasi Sehat Indonesia Maju, Selasa (15/9).

Lebih lanjut, Erick mengklaim jaminan ini juga sudah dilaporkannya ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara langsung. Laporan diberikan berkala sejak beberapa hari terakhir.

Pada program pengembangan vaksin, pemerintah akan menyuntikkan dana sekitar Rp5 triliun ke Bio Farma. Targetnya, perusahaan bisa memproduksi vaksin sebanyak 30 juta sampai 40 juta.

Bio Farma melalui holding BUMN farmasi bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd dari China. Nantinya, Bio Farma juga akan bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovation/CEPI), sebuah kerja sama antar pemerintah dan swasta di tingkat global yang berbasis di Norwegia.

Di sisi lain, Erick bilang Indonesia sudah mendapat komitmen pengadaan vaksin Merah Putih sebanyak 280 juta sampai 310 juta pada 2021. Ia mengklaim langkah ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang paling agresif soal urusan vaksin covid-19.

“Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang sangat agresif dan kalau dibandingkan dunia juga kita bisa masuk dalam kategori negara yang sudah bisa dapat secure vaksin dari beberapa partner sehingga kita harapkan stimulus ekonomi juga bisa berjalan,” katanya.

Lebih lanjut, Erick berharap pengadaan vaksin bisa membuat tingkat kesembuhan meningkat dan tingkat kematian menurun. Ia turut mengklaim saat ini posisi Indonesia cukup baik di dunia dalam hal ini, termasuk bila dibandingkan dengan negara-negara lain.

Ia mencatat tingkat kematian di Prancis 8 persen dan kasus aktif 68 persen, AS masing-masing 3 persen dan 38 persen, dan Italia masing-masing 12,38 persen dan 13,38 persen. Sementara tingkat kematian Indonesia 3,99 persen dan kasus aktif 25 persen

“Jadi kalau kita bandingkan Indonesia dengan Prancis Amerika dan Italia, kita (Indonesia) dalam posisi yang baik,” pungkasnya.

(cnn)

Komentar