ESDM : Kuota Elpiji Bersubsidi 2021 Ditarget 7 Metrik Ton, DPR Minta Tambah, Ini Alasannya!

JurnalProliNews – Jakarta – Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa rencana target realisasi pengadaan gas elpiji 3 kg di tahun 2021 sebanyak 7 juta metrik ton.

Dia menjelaskan target ini dipertimbangkan dari realisasi elpiji di tahun 2020 yang sudah mencapai 2,9 metrik ton hingga Mei. Selain itu, ada juga outlook hingga akhir tahun yang mencapai 6,9 juta metrik ton.

“Kuota elpiji 3 kg tahun 2020 7 juta metrik ton, realiasasi 2020 sampai Mei 2,9 juta metrik ton. Sampai akhir tahun outlook 6,9 juta metrik ton. Dengan pertimbangkan realisasi dan outlook volume lpg 3 kg 2021, 7 juta metrik ton,” ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Jumat (26/6/2020).

Anggota komisi VII DPR menyatakan jumlah target realisasi gas elpiji 3 kg terlalu sedikit. Anggota komisi Ridwan Hisjam menyatakan harusnya target realisasi elpiji dinaikkan menjadi 7,5 juta metrik ton di tahun depan.

Malah kalau bisa, menurut Ridwan dana subsidi elpiji dimasukkan saja ke dalam dana alokasi penananganan COVID-19. Dia menilai di tengah pandemi, elpiji menjadi kebutuhan utama masyarakat.

“Kami saat ini menginginkan elpiji dinaikkan, itu kebutuhan mendasar di era COVID-19 dan WFH. Situasi WFH dan COVID-19 ini namanya elpiji dibutuhkan. Subsidi ini dikaitkan saja dana alokasi COVID-19 untuk masyarakat di-split saja jelas untuk elpiji, lalu 7 juta dinaikan 7,5 juta. Kalau bisa dikembalikan ke 7,5 juta bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Ridwan.

“Meskipun APBN menurun, kan mayoritas APBN untuk masyarakat sekarang,” katanya.

Sementara itu, anggota komisi lainnya Abdul Wahid juga meminta target realisasi gas elpiji dinaikkan. Menurutnya, keadaan ekonomi di tengah COVID-19 membuat banyak masyarakat jatuh miskin, energi gas yang jadi subsidi disebut sangat dibutuhkan.

“Program subsidi, saya berpandangan bahwa subsidi elpiji 3 kg, terlalu kecil kalau di angka 7 juta. Kita tahu bahwa pandemi ini buat kontraksi ekonomi luar biasa, orang setengah kayak bisa jadi miskin, asumsi tersebut kebutuhan elpiji meningkat,” ungkap Abdul.

Kementerian ESDM sendiri juga memaparkan target realisasi subsidi untuk bahan bakar minyak. Secara total volume bahan bakar minyak yang akan disubsidi di tahun 2021 ditargetkan 15,79-16,30 juta kilo liter.

Secara rinci, jumlah tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 480-500 ribu kilo liter, dan solar 15,31-15,80 juta kilo liter. Besaran subsidi untuk solar sendiri diubah yang tadinya Rp 1.000 per liter, menjadi Rp 500 per liter.

(lk/*)

Komentar