Eskalasi Konflik dengan Yunani, Militer Turki Pindahkan 40 Tank

Jurnalpatrolinews – Ankara : Militer TurkiĀ  memindahkan sekitar 40 tank dari area di perbatasan Suriah ke Kota Erdirne, yang terletak di Turki barat laut.

Rekaman video yang beredar di sosial media, seperti dilansir media Cumhuriyet dan dikutip DW, menunjukkan sejumlah truk mengangkut kendaraan lapis baja militer Turki pada Sabtu, 5 September 2020.

Pemindahan ini memunculkan spekulasi bahwa militer Turki memindahkan pasukan tank terkait eskalasi ketegangan dengan militer Yunani.

Saat ini, Turki dan Yunani terlibat sengketa klaim wilayah zona ekonomi eksklusif di Laut Mediterania, yang berisi cadangan gas alam.

ā€œSeorang juru bicara militer mengatakan pengerahan pasukan itu merupakan pergerakan reguler dan tidak terkait ketegangan dengan Yunani,ā€ begitu dilansir Aljazeera pada Ahad, 6 September 2020.

Menurut laporan Aljazeera dari Istanbul, pejabat Turki mengatakan,”Ini terkait aktivitas yang telah direncanakan, tanggung jawab pasukan kedua, yang bertanggung jawab untuk area Suriah, Irak dan Iran.ā€

Pada hari yang sama, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam Yunani untuk memulai pembicaraan terkait eskalasi ketegangan di Laut Mediterania timur atau bakal menghadapi konsekuensi.

ā€œMereka akan mengerti bahwa Turki punya kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk menghancurkan dokumen dan peta tidak bermoral,ā€ kata Erdogan saat meresmikan sebuah rumah sakit di Kota Istanbul seperti dilansir DW pada Sabtu, 5 September 2020.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, sebelumnya mengatakan pemerintah Turki dan Yunani bersepakat untuk menghindari bentrok militer di Laut Mediterania.

Ini terkait upaya menurunkan ketegangan yang meningkat antara Yunani dan Turki mengenai pengelolaan cadangan gas alam di kawasan itu.

ā€œMenyusul diskusi saya dengan para pemimpin Yunani dan Turki, kedua sekutu sepakat untuk mengadakan pembicaraan teknis di NATO mengenai penetapan mekanisme penurunan konflik militer guna mengurangi risiko insiden dan kecelakaan di Laut Mediterania Timur,ā€ kata Stoltenberg seperti dilansir Reuters pada Kamis, 3 September 2020.

Komentar